BANDA ACEH – Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) menggelar Pentas Seni Budaya dan Bazar Kuliner Aceh, dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan RI, kegiatan tersebut berlangsung di Anjungan Aceh, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (23/08/2023).
Kegiatan yang bertajuk “Semarak Piasan Nanggroe Peunajoh Timphan Piasan Rapai” dan dibuka langsung oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Aceh Dr. Iskandar, AP, S.Sos, M.Si.
Perlu diketahui Seni Budaya Aceh yang digelar tersebut diikuti oleh pelajar SMP/SMA Se- Jakarta, Sedangkan Bazar Kuliner diikuti sejumlah kabupaten/kota di Aceh yang diwakili oleh organisasi sektoral Aceh yang berada di Jakarta. Ribuan pengunjung tampak antusias memadati lokasi dalam pergelaran tersebut.
Kepala BPPA, Akkar Arafat, S.STP, M.Si dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut sebenarnya sudah direncanakan jauh hari. Sekaligus memanfaatkan momentum peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga BPPA menggelar event ini dengan melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pelajar tingkat SD sampai orang dewasa.
Lebih lanjut Akkar mengatakan, kegiatan Seni Budaya dan Bazar Kuliner Aceh yang digelar di Taman Mini juga senada dengan pelaksanaan Pasal 2 dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2014 tentang Revitalisasi Fungsi dan Peran Anjungan Daerah Taman Mini Indonesia Indah.
“Dimana salah satu poin yang melekat pada pasal tersebut yakni menampilkan dan mensosialisasikan potensi budaya dan produk-produk unggulan daerah dan menjadikan Anjungan Daerah di TMII sebagai show window potensi budaya dan ekonomi daerah,” kata Akkar Arafat.
Selain itu, Akkar menambahkan, dengan digelarnya seni budaya dan bazar kuliner ini secara rutin, pelaksanaan fungsi Anjungan Pemerintah Aceh di TMII juga telah berhasil memberikan edukasi kepada para pengunjung, khususnya pelajar dan mahasiswa.
“Penerapan kurikulum merdeka di sekolah-sekolah yang diikuti pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadikan Anjungan Pemerintah Aceh di TMII, salah satu obyek kunjungan bagi para belajar,” ungkapnya.
Ia mengatakan, oleh karenanya BPPA melalui Anjungan Pemerintah Aceh TMII semangkin leluasa dalam mengedukasi para pelajar dengan menginformasikan dan mempromosikan berbagai potensi Aceh dari segi kesejarahan, seni budaya maupun keunikan dan ciri khas daerahnya.
“Oleh sebab itu, kami sangat butuh dukungan baik dari Eksekutif maupun Legislatif, barangkali ada masukan-masukan agar program dan kegiatan di Anjungan Pemerintah Aceh bisa berkembang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Iskandar, memberikan apresiasi kepada BPPA atas suksesnya pagelaran Seni Budaya Aceh dan Bazar Kuliner Aceh yang digelar di TMII Jakarta.
Menurutnya, event tersebut merupakan bagian penting dalam meneruskan peran dan fungsi Anjungan Pemerintah Aceh di TMII. Bukannya hanya itu, selain menghidupkan sejarah, anjungan tersebut juga membuka peluang untuk masa depan. Dalam hal menggali potensi Aceh untuk dikembangkan bersama-sama.
“Kuliner khas Aceh dan seni budaya unik yang dipamerkan dalam acara ini kita harapkan akan menunjang daya tarik wisata Aceh. Dengan harapan, pengunjung yang telah datang kemari, akan tertarik melanjutkan petualangan mereka ke Aceh yang memiliki beragam destinasi wisata menarik,” kata Iskandar.
Dikatakannya, pengelolaan Anjungan Pemerintah Aceh di TMI sama halnya dengan anjungan daerah lainnya, dengan melibatkan Pemerintah Provinsi dan Sekretariat Negara sebagai pemilik lahan TMII.
“Setiap lima tahun Pemerintah Provinsi melakukan perjanjian kerjasama mengenai pemanfaatan lahan anjungan daerah. Perjanjian ini harus mendorong semangat kita di jajaran Pemerintah Aceh, untuk mengoptimalkan fungsi dan peran anjungan daerah sebagai salah satu kontributor bagi pembangunan Aceh ke depan,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, kontribusi ini memiliki beragam bentuk dan tak terlepas dari tupoksi BPPA sebagai SKPA pengelola anjungan. Dimana setiap tahunnya BPPA mengadakan Festival Tari Aceh dengan memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Aceh, sehingga apabila dilihat disisi pengembangan seni budaya, sudah lumayan banyak peran yang dilaksanakan.
“Namun, yang perlu perhatian juga adalah bagaimana menggugah minat terhadap seni budaya dan kuliner Aceh, berkembang menjadi keinginan melakukan kunjungan wisata ke Aceh,” ujarnya.
Sehingga, dengan meningkatnya jumlah wisatawan di Nusantara, Pemerintah akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Mudah-mudahan di antara hadirin hari ini, ada yang gemar melakukan perjalanan wisata, atau mengelola trip wisata yang kelak bisa memberikan andil dalam mengemas berbagai destinasi wisata Aceh, menjadi paket wisata yang menarik dikunjungi,” demikian Iskandar.