BANDA ACEH – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Provinsi Aceh untuk tetap waspada terkait potensi hujan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan, terutama di wilayah Kepulauan Simeulue.
Menurut Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Muhammad Rafli, kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh belokan angin di Aceh yang memperlambat kecepatan angin, meningkatkan potensi awan hujan di beberapa bagian provinsi paling barat Indonesia tersebut.
“Ya betul ada potensi bencana hidrometeorologi, terutama untuk daerah Simeulue yang mungkin tingkat kewaspadaannya perlu ditingkatkan,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Muhammad Rafli di Aceh Besar, Senin (04/08/2023).
Sebagai hasilnya, kata Rafli, sebagian wilayah di Aceh dapat mengalami hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir, sementara daerah lainnya berawan hingga berawan tebal.
“Untuk kecepatan angin di Aceh rata-rata berkisar antara 10 – 30 kilometer per jam,” ujarnya.
Rafli menyebut, saat ini Aceh sedang memasuki musim pancaroba atau masa peralihan dari kemarau ke musim penghujan. Diperkirakan, musim penghujan akan dimulai pada akhir September atau awal Oktober.
“Jika kita lihat dari keadaan cuaca beberapa hari sebelumnya memang tanda tanda memasuki musim pancaroba sudah ada, Awal musim penghujan nanti di akhir September atau awal Oktober,” ucapnya.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini untuk sejumlah wilayah Aceh. Daerah seperti Aceh Barat Daya, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Gayo Lues, Langsa, Lhokseumawe, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, dan Subulussalam berada dalam kategori waspada terhadap potensi banjir.
Sementara itu, Kabupaten Simeulue berada dalam kategori siaga. Beberapa daerah lain, termasuk Kabupaten Aceh Besar, Bener Meriah, Sabang, Pidie, dan Pidie Jaya, juga berpotensi mengalami hujan sedang hingga deras, meskipun tidak termasuk dalam kategori waspada banjir.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan tentang potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian mulai dari 2,5 hingga 4 meter di beberapa perairan di sekitar Aceh.
Ia juga mengimbau, warga di daerah perairan Samudera Hindia Barat Aceh, perairan Barat Aceh, dan perairan Utara Sabang perlu berhati-hati karena gelombang tinggi dapat mempengaruhi kapal penyeberangan dan jarak pandang.
“Untuk kapal penyeberangan masih masuk dalam kategori aman, namun perlu waspada jika ada hujan lebat dan angin kencang karena dapat mempengaruhi gelombang tinggi dan jarak pandang sehingga perlu berhati-hati,” tuturnya.