Daerah  

Cegah Kecelakaan, Sopir Trans Koetaradja Dibekali Pengetahuan Microsleep

nndige8q6z1paiq
Sebanyak 46 Sopir Trans Koetaradja dibekali pengetahuan Microsleep, untuk meminimalisir kecelakaan akibat human error, Sabtu (29/6/2024) di Aula Multimoda Dishub Aceh. (Foto : Dishub Aceh)

Banda Aceh – Sebanyak 46 juru mudi Trans Koetaradja mengikuti sosialisasi mengenai microsleep dan penanganan pertama pada cedera trauma, di Aula Multimoda Dishub Aceh, Sabtu, (29/6/2024).

Kegiatan edukasi ini merupakan kolaborasi Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh dengan Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh melalui Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh Teuku Rizki Fadhil mengatakan, pengetahuan juru mudi terhadap microsleep, menurutnya sangat penting demi menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jasa Trans Koetaradja.

“Pengemudi tentu harus tahu faktor-faktor kecelakaan yang disebabkan oleh human error, microsleep menjadi salah satunya,” ungkap Teuku Rizki, Sabtu, (29/6/2024).

Melalui kegiatan ini, Teuku Rizki berharap pengemudi bus untuk menepi dan berhenti  sejenak apabila merasa mengantuk, dan memberitahu penumpang perlu istirahat sejenak demi keselamatan. Dishub Aceh sangat mengapresiasi semua pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Sementara itu, pemateri pada kegiatan tersebut, dr. Ika Marlia, mengungkapkan pengetahuan dari awak bus khususnya juru mudi mengenai microsleep sangat penting dalam menjalankan tugasnya setiap hari guna mencegah terjadinya kecelakaan pada angkutan massal perkotaan tersebut.

“Jika mengalami ngantuk, tatapan kosong dan menguap terus menerus segera menepi untuk menghindari kecelakaan di jalan raya,” pesan dr. Ika Marlia.

Pada kesempatan yang sama, dr. Rahmat Rizal, mempraktikkan serta mendemonstrasikan cara melakukan penanganan pertama pada kecelakaan dan tindakan apa saja yang harus dilakukan.

Para peserta juga diajak untuk memperagakan bagaimana penanganan pada korban kecelakaan di jalan, baik luka pendarahan, patah tulang, maupun tidak sadarkan diri.

Pembekalan tersebut dilakukan untuk menambah wawasan awak bus Trans Koetaradja terkait penanganan keselamatan pada korban. Melalui pengetahuan yang cukup, awak bus Trans Koetaradja diharapkan dapat mencegah potensi terjadinya microsleep saat bekerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *