Pj Gubernur Aceh Minta Kemlu Desak Otoritas Malaysia Investigasi Kasus Penembakan WNI

20241127 img 20241127 wa0036
Pj Gubernur Aceh Safrizal saat meninjau salah satu TPS di Gampong Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Foto: Ist

BANDA ACEH – Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal, meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk mendesak otoritas Malaysia melakukan investigasi kasus penembakan Warga Negara Indonesia oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia.

“Kita meminta Kemlu juga mendorong otoritas Malaysia melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force),” kata Safrizal, Kamis, 30 Januari 2025.

Safrizal mengatakan, hingga kini Kedutaan Besar Republik Indonesia terus mengumpulkan informasi lebih lengkap untuk mendapatkan konstruksi kejadian yang lebih jelas. Dia juga meminta retainer lawyer KBRI untuk mengkaji dan menyiapkan langkah hukum.

Selain itu, dia juga meminta Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur untuk memberikan pendampingan hukum kepada para WNI guna memastikan terpenuhinya hak-hak mereka dan juga membiayai perawatan mereka di rumah sakit hingga sembuh.

Menurutnya, KBRI Kuala Lumpur telah melakukan akses kekonsuleran untuk menemui empat WNI korban penembakan yang tengah dirawat di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. Dari keempat korban, dua WNI telah terverifikasi identitasnya, yaitu HA dan MZ, yang keduanya berasal dari Provinsi Riau.

“HA dan MZ telah mendapatkan perawatan dan dalam kondisi stabil. Keduanya juga menjelaskan kronologi kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM,” kata dia.

Dua korban lainnya, kata dia, masih berada dalam kondisi kritis pasca operasi dan belum dapat memberikan keterangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *