News  

Alasan Mualem Nikahkan Putri Sulungnya di Kuala Lumpur

20250131 img 20250131 081013
Zaslyana Muzakir Manaf (kiri), Muzakir Manaf (Tengah), dan Markhaini Esmon (Kanan). Foto: Ist.

MALAYSIA – Gubernur Aceh terpilih, Muzakir Manaf (Mualem), menikahkan putri sulungnya, Zaslyana Muzakir Manaf atau akrab disapa Yana, di Kuala Lumpur, Sabtu, 1 Februari 2025. Mempelai pria dalam resepsi itu adalah Khairy Al-Fiqry Bakhtiar Nor.

“Mualem mohon doa restu para ulama dan seluruh rakyat Aceh untuk kelancaran prosesi pernikahan putrinya ini. Karena, acaranya linto baroe yang warga negeri Malaysia, maka acara di laksanakan di Kuala Lumpur,” kata Ketua Panitia Wedding Yana-Fiqry, Abdul Jalil (Abdoeh) di Kuala Lumpur, Jumat 30 Januari 2025.

Pelaksanaan resepsi, kata Abdoeh, dilaksanakan pukul 18.30 MYT (waktu Malaysia) sampai selesai.

“Insha Allah, kalau ada rezeki, kita akan laksanakan peusijuk kedua mempelai di Aceh,” kata Abdoeh yang adalah Ketua Yayasan As-Sumatrani yang didirikan oleh Muzakir Manaf. Yayasan As-Sumatrani bergerak di bidang sosial keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan.

Mualem menunjuk Abdul Jalil (Abdoeh) sebagai Ketua Panitia Wedding Yana-Fiqry sejak tahun lalu. Mendampingi Abdoeh, Mualem menempatkan staf khususnya, Nurlis Effendi. Selain itu, dalam panitia juga ada Saiful Bahri (Pon Yaya) yang mengkoordinir acara resepsi di Hotel Tamu.

Bersama Pon Yaya terdapat 48 personel panitia. Di antaranya ada panitia dari Pasee seperti Ayah Wa (Bupati Aceh Utara terpilih), M Jhony (Ketua DPW PA (Partai Aceh) Aceh Utara, Ableh, Abu Arafat, M Yasir, Tgk Harun, dan Halim Abee, serta panitia dari Kuala Lumpur seperti Sayed Razali, Keuchik Lan, dan Saanuddin.

“Kita berharap, rakyat Aceh yang telah berkunjung ke Kuala Lumpur untuk menghadiri acara pernikahan Yana-Fiqry agar tertib dan berhati-hati. Kita berkunjung ke negeri tetangga, karena itu kita ikuti tata tertib yang berlaku di Malaysia,” kata Abdoeh.

Pada acara pernikahan anak orang nomor satu di Aceh ini akan dihadiri sejumlah tokoh nasional. “Mereka semua yang ada ikatan emosional dengan Mualem. Sedangkan dari Aceh dihadiri seluruh pimpinan Partai Aceh dan Komite Peralihan Aceh. Istilahnya, mereka ini semua “anak-anak” Mualem,” tutur Abdoeh.

Dihubungi terpisah, Pon Yaya, menjelaskan akan menjalankan amanah tersebut secara maksimal. “Seluruh anggota panitia sudah kami siapkan untuk bekerja semaksimal mungkin demi suksesnya acara putri panglima kami Mualem,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *