ACEH BESAR – Bupati Aceh Besar, Muharram Idris alias Syekh Muharram, menekankan pentingnya perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun Aceh Besar merupakan kabupaten penyangga ibu kota provinsi, kata dia, namun kondisinya masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lain.
“Dulu, Aceh Besar adalah kabupaten yang sangat kaya dan memiliki berbagai fasilitas publik. Namun, setelah perpindahan ibukota Aceh Besar ke Kota Jantho, banyak fasilitas yang harus tertinggal di Banda Aceh,” ujar Syekh Muharram, saat apel perdana yang digelar di Kantor Bupati Aceh Besar, Senin, 17 Februari 2025.
Ia juga menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh petani dan kondisi kemiskinan yang masih melanda banyak masyarakat Aceh Besar. Syekh Muharram mengingatkan bahwa membiarkan situasi ini berlanjut berarti mewariskan kemiskinan kepada generasi mendatang.
“Masyarakat kita masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Jika kondisi ini dibiarkan, kita akan mewariskan kemiskinan kepada anak cucu kita di masa depan,” tegasnya.
Bupati Aceh Besar tersebut menegaskan bahwa seluruh pihak harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk membawa perubahan nyata. Ia mengungkapkan dua agenda utama yang menjadi fokus kepemimpinannya: mengisi perdamaian dan mendorong perubahan menuju kemajuan.
“Sebagai Bupati, saya memiliki dua misi utama, yaitu memastikan perdamaian tetap terjaga dan melakukan perubahan positif untuk Aceh Besar. Kita harus bergerak bersama-sama untuk membangun masa depan yang lebih baik,” kata Syekh Muharram.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga mengingatkan pentingnya kesatuan dan semangat kerja keras untuk mewujudkan Aceh Besar yang lebih sejahtera.