BANDA ACEH – Salah seorang dosen dari Program Studi Budidaya Perairan (BDP), Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP), Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, Indonesia, Dedi Fazriansyah Putra, mendapat undangan untuk menghadiri lokakarya regional bertajuk “Bank Kepiting (Crab Bank)” yang diselenggarakan di Provinsi Chanthaburi, Thailand, pada tanggal 19-20 Februari 2025 lalu.
Lokakarya ini bertujuan untuk mendorong berbagi manfaat serta meningkatkan kesadaran di antara para pemangku kepentingan terkait perikanan yang bertanggung jawab melalui metode bank kepiting yang diterapkan di Thailand. Acara ini menjadi kesempatan penting bagi akademisi, praktisi perikanan, serta pemangku kebijakan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman mengenai praktik perikanan berkelanjutan.
Dedi Fazriansyah dalam pernyaataan mengatakan kehadiran dosen BDP FKP USK dalam acara ini mencerminkan komitmen Universitas Syiah Kuala untuk mendukung pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
“Selain itu, partisipasi ini juga membuka peluang kerja sama akademik dan penelitian antara USK dan institusi serta praktisi perikanan di tingkat regional,” kata Dedi kepada situasi.co.id, Sabtu (15/3/2025).
Dedi berharap, melalui lokakarya ini metode bank kepiting dapat semakin dikenal dan diadopsi oleh berbagai pihak guna mendukung praktik perikanan berkelanjutan, baik di Thailand maupun di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
“Melalui lokakarya ini diharapkan metode bank kepeting dapat semakin dikenal dan diadopsi oleh berbagai pihak guna mendukung praktik perikanan berkelanjutan,” pungkasnya.

Selain mengikuti sesi diskusi dan pemaparan materi, Dedi Fazriansyah Putra juga berkesempatan mengunjungi langsung lokasi penerapan metode bank kepiting. Penerapan Bank Crab di Thailand telah dimulai sejak tahun 1960-an dan telah memberikan dampak positif dalam peningkatan produktivitas kepiting di negara tersebut.
Kunjungan ini memberikan wawasan mendalam mengenai teknik pengelolaan yang diterapkan serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi konsep bank kepiting di lapangan.
Perlu diketahui, penerapan Bank Crab pertama kali dilakukan di Indonesia, tepatnya di Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada tahun 2024. Inisiatif ini diprakarsai oleh Universitas Syiah Kuala melalui Prodi BDP FKP, bekerja sama dengan Pusat Riset Ilmu Sosial Budaya (PRISB), pemerintah lokal, serta nelayan setempat, dan didukung oleh Lembaga Ramsar Center Japan (RCJ). Dalam penerapannya, metode Bank Crab di Indonesia menggabungkan pendekatan konvensional bertingkat.