Lepas Prajurit Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya, Ali Imran: Komitmen Kita Menjaga Keutuhan NKRI

20241216 whatsapp image 2024 12 16 at 12 19 41
Pelepasan prajurit Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya. Foto: Dok. Korem 011 Lilawangsa.

BIREUEN – Komandan Korem (Danrem) 011 Lilawangsa, Kolonel Infanteri Ali Imran melepas pemberangkatan ratusan prajurit Peleton Beranting (Tonting) Yudha Wastu Pramuka Jaya etape pertama.

Pelepasan dilakukan dari titik start di Lapangan Terbuka Hijau Cot Gapu, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Senin, 16 Desember 2024.

Acara diawali upacara tradisi satuan, pemeriksaan pasukan, pembacaan sejarah pembentukan Korps Infanteri, dan penyerahan bendera Yudha Wastu Pramuka Jaya kepada pasukan etape Tonting.

Danrem 011 Lilawangsa, Ali Imran, mengatakan Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya merupakan salah satu tradisi Korps Infanteri. Bertujuan memelihara dan meningkatkan nilai-nilai kejuangan petriotisme, semangat kebanggaan Korps Infanteri, Jiwa Korsa, Soliditas dikalangan prajurit infanteri dan mempererat kemanunggalan TNI dengan Rakyat.

“Kegiatan ini warisan perjuangan dan semangat kepahlawanan yang ditorehkan oleh para pendahulu,” kata Danrem membacakan amanat Pangdam Mayjen TNI Niko Fahrizal.

Dikatakan Danrem, pelepasan peleton beranting diawali dari Kota Juang Bireuen memiliki makna historis yang sangat mendalam.

Kota Juang, kata Danrem, adalah saksi bisu dari perjuangan heroik rakyat Aceh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Bireuen dikenal sebagai salah satu pusat perlawanan terhadap penjajah, yang dengan gagah berani melahirkan banyak pahlawan bangsa,” terangnya.

Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya, sambung Danrem, adalah simbol dari nilai-nilai diwariskan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Semangat pantang menyerah, kedisiplinan, solidaritas dan kecintaan kepada tanah air harus terus mengalir dalam jiwa setiap prajurit.

“Melalui kegiatan ini kita merefleksikan komitmen menjaga keutuhan NKRI serta menjadi teladan bagi masyarakat. Yakni semangat serta perjuangan dan kebersamaan,” tutur Danrem.

Putra asli Bireuen itu menambahkan tradisi Korps seperti itu harus dilestarikan, karena menjadi sumber kekuatan dan semangat untuk memantapkan sikap kejuangan serta meningkatkan kemampuan yudha prajurit, dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *