Napak Tilas Danrem Lilawangsa ke Makam Cut Meutia, Ali Imran: Sangat Memprihatinkan

20240703 5d889a97 8f01 47d1 9fa6 41102a6397af scaled
Danrem Lilawangsa beserta rombongan napak tilas ke makam Cut Meutia. (Foto: Humas Korem)

ACEH UTARA – Komandan Korem (Danrem) 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran melakukan napak tilas menempuh perjalanan ekstrem menuju Makam Pahlawan Nasional, Cut Meutia di Gampong Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara.

Tak sendiri, napak tilas yang berlangsung, Selasa, 2 Juli 2024 tersebut putra asli Aceh tersebut turut didampingi Komandan Kodim (Dandim) 01013 Aceh Utara,  Letkol Kav Makhyar bersama Region Head PTPN I Langsa Syahriadi Siregar serta rombongan lainnya.

Akses jalan menuju makam pahlawan nasional tersebut di pelosok hutan Aceh Utara sangat tidak layak dilalui peziarah, bahkan cukup memprihatinkan.

Danrem beserta rombongan membutuhkan waktu lebih kurang empat jam menggunakan sepeda motor trail, dengan medan serta naik turun perbukitan serta jalan bebatuan sehingga bisa menembus kawasan hutan lindung Gunung Lipeh, Pirak Timu, Aceh Utara.

“Jalan sangat memprihatinkan dan tak ada akses yang bagus. Menggunakan trail dan mobil offroad hanya sampai pertengahan saja, selebihnya perlu berjalan kaki agar tiba di lokasi,” kata Danrem termuda di Indonesia itu, Rabu, 3 Juli 2024.

Makam pahlawan nasional, kata Danrem, salah satu monumen sejarah perjuangan Indonesia. Cut Meutia adalah satu-satunya pahlawan nasional yang jasadnya tidak ditemukan oleh para penjajah pada masa itu, meskipun sudah berulang kali dicari sekutunya. Sebab, tersamar ditutupi rayap, lantaran ditembak oleh penjajah sekitar tiga ratus meter dari makam.

“Sebenarnya banyak yang ingin berziarah apabila ada akses jalan memadai. Bahkan bisa dijadikan wisata sejarah untuk mengingat perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan, hingga rela mempertaruhkan jiwa dan raganya bertempur melawan penjajah,” sebut Danrem.

Selain tidak ada akses jalan, tambah Ali Imran, kondisi makamnya juga kurang terus. Hanya alakadarnya oleh seorang kerabat dikenal sebagai penjaga atau juru kunci bernama Muda Wali.

“Hari ini (read) saya bersama Region Head PTPN I Langsa hadir di sini melihat langsung bagaimana akses jalan hingga kondisi makam, Insya Allah mudah-mudahan ke depan pihak TNI bersama PTPN berupaya membuka akses jalan dan perbaikan makam,” imbuh Danrem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *