Peran Vital Konsumsi Protein Hewani dalam Pencegahan Stunting

dr.dara-juliana
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Dinas Kesehatan Aceh, dr. Dara Juliana., M.Kes. (Foto: Situasi.co.id/KRM)

BANDA ACEH – Stunting merupakan kondisi pertumbuhan tubuh dan otak anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, menyebabkan anak memiliki ukuran tubuh lebih pendek dan keterlambatan dalam fungsi otak. Pencegahan Stunting menjadi krusial dan salah satu cara efektif adalah memastikan asupan protein hewani dalam makanan pendamping ASI (MPASI) bagi anak usia 6 bulan ke atas, Minggu (26/11/2023).

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pangan dari sumber protein hewani, seperti telur, daging, ikan, susu, keju, dan yoghurt, memiliki hubungan kuat dengan pencegahan Stunting. Lebih dari satu jenis protein hewani didalam makanan terbukti lebih menguntungkan daripada hanya satu jenis.

Meski manfaatnya nyata, konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia masih rendah. Data Susenas 2022 mencatat rata-rata konsumsi protein per kapita sehari sebesar 62.21 gram, di atas standar 57 gram. Namun, konsumsi telur dan susu hanya mencapai 3.37 gram, daging 4.79 gram, dan ikan/udang/cumi/kerang sekitar 9,58 persen.

Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia menunjukkan tingkat konsumsi telur, daging, susu, dan produk turunannya yang rendah secara global, dengan angka konsumsi telur antara 4-6 kg/tahun, konsumsi daging kurang dari 40 g/orang, serta konsumsi susu dan produk turunannya 0-50 kg/orang/tahun.

dikes aceh
Dinas Kesehatan Aceh.

Telur, sebagai sumber protein, asam amino dan lemak sehat, serta susu, yang mengandung protein dan kalsium, menjadi kombinasi ideal untuk asupan protein manusia yang seimbang. Makan telur matang bersama susu dapat memberikan manfaat optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Meskipun tantangan konsumsi protein hewani masih ada, pemahaman akan pentingnya variasi dan keseimbangan gizi tetap perlu diperhatikan. Keseimbangan antara protein nabati, karbohidrat, sayur-sayuran, dan buah-buahan tetap menjadi faktor penting dalam memastikan pertumbuhan anak yang optimal. Sehingga, dapat mencegah laju perkembangan Stunting di Aceh.

Hal tersebut, disampaikan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Dinas Kesehatan Aceh, dr. Dara Juliana., M.Kes saat dijumpai Situasi.co.id di Pertemuan Evaluasi Program Kesga dan Gizi TK Provinsi ke-2 Dinkes Aceh yang berlangsung di Ayani Hotel, pada Kamis 23 hingga Sabtu 25 November 2023 lalu.

Kepala Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Aceh, Dara Juliana, menyoroti pentingnya konsumsi protein hewani dalam pencegahan stunting karena berperan dalam pembentukan sel darah merah dan menyediakan nutrisi vital seperti vitamin B12, vitamin D, zat besi, dan asam lemak omega-3 yang esensial untuk perkembangan otak dan tubuh anak.

Kemudian, Dara juga menyarankan, bahwa makanan yang mengandung protein hewani tersebut, seperti telur, daging ayam, daging sapi, ikan dan udang. Hal tersebut dapat dikonsumsi bayi sesuai dengan usianya.

“Kita anjurkan makanan yang kaya protein hewani itu telur, daging ayam, daging sapi, ikan dan udang. Anak yang mengkonsumsi juga harus sesuai usianya,” sarannya.

dinkes aceh
Dinas Kesehatan Aceh.

Oleh karena itu, Dara merincikan manfaat daging ayam, yang mengandung protein, zat besi, magnesium, vitamin, fosfor, kolin dan vitamin C yang mendukung perkembangan otak anak. Dara juga menyoroti daging sapi, yang memiliki protein tinggi (26 gram per 100 gram) dan kaya akan asam folat, zat besi dan juga kalsium untuk pencegahan Stunting pada bayi.

Dara mengungkapkan, bahwa ikan diakui sebagai alternatif protein hewani yang baik dengan asam lemak omega-3, yang mendukung perkembangan otak pada periode pertumbuhan anak. Telur juga direkomendasikan sebagai sumber nutrisi komprehensif, menyediakan 75 kalori, 7 gram protein tinggi, zat besi, lemak, vitamin, asam amino esensial, dan asam lemak omega-3 untuk kecerdasan otak, dengan tekstur lembut yang mudah dicerna oleh bayi.

Menyesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan, Dara menjelaskan kebutuhan asupan protein harian anak berdasarkan usia. Namun, ia menegaskan pentingnya keseimbangan gizi dengan memasukkan protein nabati, karbohidrat, sayur-sayuran, dan buah-buahan dalam pola makan anak.

“Makanan yang mengandung protein hewani sangat penting. Tapi anak juga memerlukan zat gizi lainnya secara seimbang,” jelasnya.

Dara juga mengingatkan bahwa Dinas Kesehatan telah memberikan imbauan penting mengenai konsumsi protein hewani untuk mencegah stunting, melibatkan 23 kabupaten/kota dibawah binaan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh.

“Sudah, 23 kabupaten/kota dibawah binaan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *