BANDA ACEH – Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah meminta Bank Aceh Syariah (BAS) untuk meningkatkan pembiayaan sektor usaha produktif, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tanah rencong, Minggu (05/05/2024).
“Bank Aceh harus meningkatkan pembiayaan sektor produktif, khususnya UMKM sebagai penyangga ekonomi kerakyatan,” kata Bustami Hamzah, di Banda Aceh, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Bustami selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) PT Bank Aceh Syariah pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2023, di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Ia mengatakan, pembiayaan UMKM sangat penting karena sesuai dengan misi pertama Bank Aceh sendiri yaitu ‘Menjadi Penggerak Perekonomian Aceh Dan Pendukung Agenda Pembangunan Daerah Dan Nasional Melalui Ekonomi Kerakyatan.’
Untuk diketahui, Bank Aceh menyiapkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,5 triliun pada 2024 ini sebagai langkah atau konsistensi bank milik daerah itu mendukung perekonomian rakyat.
Angka tersebut meningkat jika dilihat dari progres penyaluran KUR 2023 sebesar Rp721 miliar. Untuk sektor mayoritas yaitu perdagangan, pertanian, jasa hingga industri pengolahan.
Sejauh ini, Bank Aceh telah mewujudkan komitmen untuk membangun UMKM Tangguh. Di mana sebanyak 35 gerai UMKM Bank Aceh hadir mendorong semangat kolaboratif serta memperkuat daya saing produk.
Mendukung UMKM naik kelas, Bank Aceh juga melakukan pendampingan 5.200 pelaku usaha melalui skema pelatihan berbasis potensi sumber daya yang spesifik menjadikan UMKM Bank Aceh tangguh dan handal.
Selain itu, Bustami juga mengingatkan jajaran Bank Aceh terus meningkatkan budaya pelayanan berbasis kepada kebutuhan nasabah dengan penuh keikhlasan, melalui prinsip ukhuwah, mahabbah dan bil hikmah.
“Setiap hari, harus ada tekad di dalam diri kita untuk selalu memberikan pelayanan terbaik, serta semakin memberikan kemudahan melalui pemanfaatan teknologi informasi digital, sehingga berdampak pada kepuasan nasabah,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pj Gubernur juga berpesan agar jajaran Bank Aceh terus melakukan pengembangan produk alternatif yang lebih inovatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memiliki potensi bagi keuntungan, tetapi tidak mengabaikan risikonya
Budaya risiko, kepatuhan dalam aktivitas dalam usaha perbankan, lanjut dia, juga harus dikembangkan, sehingga Bank Aceh memiliki kemampuan untuk memperkecil terjadinya risiko, serta memiliki rencana aksi mitigasi kemungkinan yang bisa terjadi.
“Untuk mencapai itu semua, maka perlu disusun program yang dapat meningkatkan kemampuan, kapasitas dan kapabilitas baik sumber daya manusia,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Aceh juga mengingatkan jajaran Bank Aceh Syariah dapat berperan aktif menyukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut yang akan digelar pada 8-20 September mendatang.
“Bank Aceh harus berperan aktif menyukseskan PON Aceh-Sumut 2024 sebagai bagian dari agenda nasional, ini akan mempertaruhkan marwah, harkat, martabat dan kehormatan kita semua,” pungkasnya.