Yuk Konsumsi Protein Hewani untuk Cegah Stunting dan Maksimalkan Tumbuh Kembang Anak

kapus ulka malahayati
Kepala Puskesmas Ulee Kareng, Malahayati, SKM, MPH. (Foto: Situasi.co.id/JR)

BANDA ACEH – Setiap orang tua tentu menginginkan pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi anak. Namun, realitanya tidak semudah yang telah dibayangkan. Pasalnya, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Salah satunya Stunting.

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada balita akibat kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, paparan infeksi yang berulang dan kurangnya stimulasi. Stunting dipengaruhi oleh kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, serta faktor ekonomi, budaya dan lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Ulee Kareng, Malahayati, SKM, MPH saat dijumpai Situasi.co.id di ruang kerjanya pada Selas (12/12/2023).

Kepala Puskesmas Ulee Kareng, Malahayati, SKM, MPH mengungkapkan, stunting dapat dicegah, salah satunya dengan memperhatikan asupan gizi anak sejak 1.000 hari pertama kehidupan.

“Penting bagi kita untuk memperhatikan asupan gizi anak sejak 1.000 hari pertama kehidupan,” ungkap Malahayati.

Kemudian, kata Malahayati, memenuhi kecukupan nutrisi ibu hamil juga sangat penting. Tindakan ini dapat menjadi langkah yang efektif dalam mencegah stunting pada anak.

“Memberikan cukup nutrisi selama masa kehamilan ibu hamil juga sangatlah penting,” katanya.

Kendati demikian, tambah Malahayati, untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi selama masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi protein hewani.

“Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang meliputi protein hewani,” tambahnya.

Oleh karena itu, Malahayati menjelaskan, dengan mendapatkan gizi seimbang, ibu dan janin yang dikandung akan terhindar dari risiko kesehatan yang juga mempengaruhi kualitas hidup generasi selanjutnya. Seiring proses kehamilan, kebutuhan gizi pun akan terus meningkat.

“Sebagai contoh, sebelum hamil, kebutuhan energi seorang wanita sekitar 1.900 kkal dengan kebutuhan protein sekitar 50 gram per hari. Ketika hamil pada trimester pertama, kebutuhan energinya meningkat menjadi 2.080 kkal serta kebutuhan protein 68 gram per hari. Kemudian pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan energinya meningkat menjadi 2.200 kkal,” jelasnya.

daging
Daging di Pasar Almahira Banda Aceh.

Begitu pula dengan kebutuhan zat-zat gizi lainnya. Misalnya, dikatakan Malahayati, kebutuhan lemak bagi ibu hamil seperlima dari total kebutuhan energinya. Zat-zat gizi lain yang berperan penting seperti asam folat, kalsium, zat besi, zat seng dan vitamin A turut meningkat.

“Ibu hamil yang mengalami kurang gizi beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Oleh karena itulah, ibu hamil perlu memahami dan menjalankan pola hidup sehat gizi seimbang agar keadaaan gizi ibu terjaga serta janin tetap sehat,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, protein hewani dinilai sangat efektif dalam mencegah anak mengalami Stunting. Pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Asupan protein hewani pada ibu hamil sangat penting dalam mencegah stunting pada janin yang dikandungnya. Gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan menjadi salah satu penyebab utama anak lahir stunting salah satunya karena komponen gizi,” katanya lagi.

Dengan begitu, tambah Malahayati, Air Susu Ibu (ASI) juga mengandung berbagai zat gizi mikro dan makro yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya itu, ASI juga mengandung protein whey dan kolostrum yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.

“Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan,” tambahnya.

ikana
Ikan di Pasar Almahira Banda Aceh.

Salah satu langkah penting dalam mencegah stunting adalah memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) saat bayi mencapai usia 6 bulan. Namun, perlu diperhatikan bahwa makanan yang diberikan juga harus memenuhi kebutuhan gizi mikro dan makro, yang sebelumnya selalu dipenuhi melalui ASI. Selain itu, pastikan asupan protein hewani yang cukup untuk si Kecil.

Tak hanya itu saja, kata malahayati diperlukan memantau tumbuh kembang anak sangatlah penting dalam upaya mencegah stunting. Malahayati menganjurkan orang tua untuk secara rutin memantau tinggi dan berat badan anak, serta membawa si Kecil ke Posyandu terdekat secara berkala.

“Langkah ini akan membantu orang tua untuk mendeteksi gejala awal stunting dan mengambil tindakan penanganan yang tepat,” tuturnya.

Selain itu, kehadiran orang tua dalam membantu anak memperoleh kebersihan diri dan lingkungan yang baik memiliki peranan krusial dalam menjaga kesehatan dan perkembangan mereka. Memastikan kebersihan yang terjaga akan membantu mencegah penyakit dan memperkuat tumbuh kembang anak.

Salah satu cara yang dapat orang tua lakukan adalah mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri, seperti rutin mandi dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun Biore yang dapat membantu membersihkan dengan optimal. Selain itu, penting bagi orang tua untuk menjaga kebersihan pakaian agar terhindar dari kuman dan bakteri.

“Pakaian tidak hanya menjadi penutup tubuh, tetapi juga berperan sebagai pelindung luar yang melekat pada anak sepanjang hari. Oleh karena itu, gunakanlah deterjen Attack yang efektif dalam membersihkan pakaian dan menjaga kebersihannya,” tambah Malahayati.

“Dengan perhatian yang tepat terhadap kebersihan diri dan lingkungan, orang tua memberikan fondasi yang kuat bagi tumbuh kembang anak. Ingatlah bahwa kebersihan yang terjaga adalah langkah awal dalam menjaga kesehatan dan memberikan lingkungan yang optimal bagi anak-anak kita,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *