BANDA ACEH – Dinas Syariat Islam (DSI) Provinsi Aceh ikut mengambil bagian dengan mendirikan Stand pada pagelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, yang dilaksanakan di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Senin (06/11/2023).
Kepala Dinas Syariat Islam, Zahrol Fajri, S.Ag., MH menyebutkan, pada PKA ke-8 tersebut pihaknya mendirikan Stand DSI yang menghadirkan beberapa pelayanan kepada para masyarakat. Pelayan tersebut, berupa pelayanan Rukyah, pembagian buku Dinas Syariat Islam, produk UMKM hingga replika Mesjid Raya Baiturrahman.
“Layanan-layanan tersebut dipersembahkan kepada umum untuk memudahkan masyarakat, sehingga akan lebih mengenal tentang Syariat Islam di Aceh,” sebutnya.
Zahrol juga menjelaskan, bahwa pelayanan DSI di PKA-8 tersebut merupakan bagian dari kontribusi DSI Aceh dalam rangka menyukseskan event 5 tahun PKA yang ke-8 oleh Pemerintah Aceh.
“Kita ketahui sekarang ini masih ada masyarakat yang perlu layanan rukyah, oleh karena itu DSI Aceh hadirkan pelayanan tersebut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pengobatan secara rukyah,” jelas Zarol kepada Media Situasi.co.id, Senin (06/11/2023).
Tak hanya itu, kata Zahrol, di Stand DSI terdapat juga replika Masjid Raya Baiturrahman. Hal tersebut, sebagai upaya untuk menambah informasi kepada pengunjung, baik lokal maupun dari manca Negara.
“Di Stand DSI Aceh masyarakat bisa menyaksikan langsung replika Mesjid Raya Baiturrahman secara jelas dan detail. Sehingga menambah pengetahuan dan informasi mengenai Mesjid Raya Baiturrahman bagi pengunjung lokal dan pengunjung manca Negara,” katanya.
“Petugas nantinya juga akan membagikan buku-buku Syariat Islam kepada masyarakat yang berkunjung. Seperti kita ketahui buku-buku Syariat Islam ini sangat bermanfaaat untuk masyarakat-masyarakat Islam untuk bisa lebih mengenal secara mendalam lagi mengenai Syariat Islam di Aceh,” pungkasnya.
Sebagai informasi, PKA-8 akan digelar selama sembilan hari, mulai 4-12 November 2023 dan diikuti 23 kabupaten/kota se-Aceh. Kegiatan itu juga dimeriahkan 4.829 seniman dan budayawan yang terlibat, 117 peserta pameran, 23 BUMDes, 23 SMK, 72 pengrajin dan pedagang produk tradisional Aceh, serta 1.109 tenaga kreatif.