BANDA ACEH – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bardan Sahidi menyambut baik perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 tahun 2023, yang digelar di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.
Anggota DPRA Bardan Sahidi menjelaskan bahwa perhelatan PKA merupakan implementasi keistimewaan Aceh sesuai dengan Undang-Undang Nomor 44 Bidang Kebudayaan dan Adat Istiadat.
Dalam nomenklatur Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) ada dua yang langsung mengampu bidang kebudayaan adat.
“Pertama adalah Majelis Adat Aceh (MAA) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh,”kata Bardan Sahidi, Jumat (10/11/2023).
Bardan Sahidi menambahkan event lima tahunan PKA menjadi wadah perekat pemersatu Rakyat Aceh dalam berbagai khazanah dan ragam budaya dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
Penampilan atraksi budaya kesenian, kuliner, kerajinan, pangan dan kearifan lokal yang telah lama tumbuh dan berkembang di Aceh.
Sejumlah khazanah kekayaan Aceh itu ditampilkan selama perhelatan PKA-8 tahun 2023 dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”.
“Tema ini sangat tepat dengan kondisi Aceh dan dunia yang baru saja pulih dari Pandemi Covid-19,” jelasnya
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berdarah Gayo sekaligus Anggota Komisi VI DPR Aceh Bardan Sahidi menyambut baik pelaksanaan PKA Ke-8 2023.
“Ya, menjadi etalase dan miniatur kehidupan adat dan budaya Aceh selama PKA Ke-8 menjadi daya tarik wisata dan geliat ekonomi kreatif,” jelas Bardan.
Bardan Sahidi berpesan bagi pemerintah kabupaten atau kota se Aceh bukan hanya saat PKA menampilkan pusat promosi produk unggulan daerah.
Ia juga menyampaikan Anjungan Kabupaten atau Kota di Taman Sri Ratu Safiatuddin Banda Aceh menjadi taman mini Aceh
“Kalau PKA hanya lima tahun sekali, maka anjungan menjadi etalase sepanjang tahun menjadi gerbang promosi dan diplomasi budaya sekaligus jembatan investasi ke seluruh Aceh yang ada di ibu kota di Provinsi Aceh,”demikian Bardan Sahidi.