ACEH JAYA – Parfum Dara dan Bara dari PT Barajaya Aceh Jaya kini dapat ditemukan di Stand Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) di kompleks Taman Ratu Safiatuddin dan Blang Padang Kota Banda Aceh.
Parfum Dara dan Bara merupakan Parfum yang terbuat dari bahan utamanya minyak Nilam yang mampu memikat perhatian pengunjung PKA.
Panitia Stand Aceh Jaya, Ulil Hamdi, mengatakan bahwa PKA kali ini mengusung tema jejak rempah Aceh tempo dulu, menampilkan rempah nilam yang sudah terkenal hingga ke tingkat internasional.
Bagi warga Aceh dan pengunjung luar daerah yang datang ke anjungan PKA Aceh Jaya, mereka dapat melihat sendiri bagaimana petani nilam mengelola minyak nilam menggunakan duplikat kete nilam, mulai dari pintu masuk pekarangan.
Parfum Nilam dari Anjungan Aceh Jaya (Foto: situasi.co.id/Imam)”Parfum diberi nama ‘Bara’ untuk pria dan ‘Dara’ untuk wanita, diproduksi oleh BUMD PT. Bara Jaya,” ungkap Ulil kepada situasi.co.id pada Kamis (09/11/2023).
Lebih lanjut Ulil menjelaskan, bahwa parfum ini sudah mendapatkan izin dan brand nama, dengan ketersediaan 1.000 botol isi 35 milimeter di Stand PKA Aceh Jaya.
“Bara dan Dara memiliki aroma khas yang diminati kalangan muda, dan harganya terjangkau, hanya Rp 100 ribu per botol,” tambah Ulil.
Dikatakannya, meski baru diluncurkan pertengahan tahun 2023, parfum Bara dan Dara menarik minat terutama dari kalangan muda.
“Parfum Dara, dengan aroma campuran bunga mawar, menjadi favorit di kalangan perempuan,” pungkasnya.
Selain menawarkan parfum Bara dan Dara, Stand PKA Aceh Jaya juga menjadi tempat bagi produk-produk unggulan daerah, seperti hasil kerajinan tangan, kuliner khas Aceh, dan pertunjukan seni tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya Aceh.
Masyarakat Aceh dan wisatawan dari berbagai daerah pun berbondong-bondong mengunjungi PKA Aceh Jaya untuk merasakan kekayaan budaya dan kuliner yang ditawarkan.
Ada juga pameran menggunakan duplikat kete tentang proses pembuatan minyak nilam yang menarik minat pengunjung. Pengunjung dapat melihat bagaimana minyak nilam diekstrak dari bahan baku utamanya, yaitu tanaman nilam yang tumbuh subur di Aceh.
Selain itu, PKA Aceh Jaya menjadi ajang promosi bagi para petani dan pengusaha lokal, seperti PT. Barajaya Aceh Jaya, untuk memasarkan produk-produk unggulan mereka ke pasar yang lebih luas.
Dalam upayanya untuk mempertahankan kualitas parfum mereka, PT. Barajaya Aceh Jaya bekerja sama dengan petani-petani nilam setempat untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkualitas. Hal ini tidak hanya mendukung ekonomi petani setempat tetapi juga menjaga keberlanjutan produksi parfum berkualitas tinggi.
Sementara parfum Dara dan Bara menjadi daya tarik utama di Stand Aceh Jaya, pengunjung juga dapat mencoba berbagai produk lain yang menggunakan minyak nilam sebagai bahan utama, seperti balsem dan sabun cair dengan aroma yang segar dan alami.
Dengan berbagai produk berkualitas tinggi yang ditawarkan di Stand PKA Aceh Jaya, acara ini tidak hanya menjadi pusat perhatian bagi pecinta parfum dan produk perawatan tubuh, tetapi juga sebuah wadah untuk mempromosikan budaya dan ekonomi lokal.
Sebagai contoh, pengunjung dapat mengetahui tentang peran penting petani nilam dalam menjaga kualitas minyak nilam dan bagaimana parfum Dara dan Bara menjadi cerminan dari kekayaan rempah Aceh yang terkenal.
Selain itu, berbagai produk berbahan dasar minyak nilam, seperti Parfum, Balsem, Sabun Cair, dan produk lainnya, dipajang di Stand Aceh Jaya.
Seorang pengunjung dari Aceh Besar, Zahra, memuji keharuman lembut dari parfum Dara yang sesuai untuk berbagai usia.
“Wanginya sangat lembut, dengan sentuhan aroma bunga mawar yang cocok untuk anak gadis hingga ibu-ibu,” ucapnya.
Meski demikian, Zahra menyayangkan bahwa stok parfum di Stand PKA sangat terbatas, menyebabkan pengunjung hanya bisa menikmatinya sekali pakai.
“Mungkin stok di sini tidak dijual, sehingga kami sebagai pengunjung hanya bisa menikmati sekali pakai saja,” tambahnya.
Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 akan berlangsung selama sembilan hari dari tangga 04 hingga 12 November 2023, dengan berbagai kegiatan seperti Pawai Budaya, Seminar Internasional, Pertunjukan/Perlombaan Seni, Pameran dan Expo PKA-8, Pasar Tradisional dan Produk Budaya, Festival Kuliner, Lomba Permainan Rakyat, Festival Adat Budaya, dan banyak lagi.
Selain itu, PKA juga memiliki program-program pendidikan dan seminar yang dihadiri oleh 4829 budayawan dan seniman, 117 pameran 23 BUMDes, 23 SMK dari berbagai kabupaten kota se-Aceh, 72 pengrajin dan pedagang produk tradisional Aceh, serta 1109 tenaga kreatif (ADV).