BANDA ACEH – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (WamenKominfoRI), Nezar Patria berbicara tentang perubahan besar yang sedang terjadi di abad 21. Seperti perbincangan dengan kaum milenial dan gen Z di provinsi Aceh yang menyoroti terkait dengan perkembangan Star-Up di Indonesia bahkan Dunia.
Nezar menyebut, bahwa sebagian besar masyarakat, khususnya provinsi Aceh telah menyadari tantangan hidup di era Digital yang mengubah cara berinteraksi, bekerja dan berinovasi. Kemudian, Nezar mengungkapkan apakah masyarakat benar-benar melek terhadap perkembangan teknologi yang tak menentu ini?
Dengan menjawab Pertanyaan itu, Wamen Kominfo mengajak Kaum Muda sebagai penentu arah Aceh Kedepan terus berfikir Ide-Ide Kreatif dan Inovasi seperti Bisnis berbasis Digital untuk membuat Trobosan Baru dan Ikut Partisipasi dalam Program Kominfo RI Gerakan 1000 Star-Up.
“Pemerintah Indonesia Sangat ikut Andil dalam membantu Bisnis berbasi Star-Up, jngan sungkan menghubungi pihak Kominfo RI, bisa langsung melalui Website 1000 Star-Up Indonesia,” ungkap Wamen Kominfo, Nezar Patria saat berbincang santai bersama kaum millenial dan gen Z Aceh di Cafe Museum Tsunami, Banda Aceh, Minggu Malam (25/02/2024).
“Adapun bisnis tergerak dalam satu hal yaitu keprihatinan. Kemudian, melihat suatu masalah lalu solusi yang kita berikan, jangan patah semangat, terus kreatif, saling kolaborasi berbagi pengalaman untuk membantu,” ucap Nezar.
Nezar Patria : Star Up untuk Aceh Kedepan
WamenKominfo menjelaskan, bahwa perkembangan Star-Up di seluruh dunia, terdapat ribuan Star-Up yang lahir di setiap hari dan Aceh kedepan tergantung apa yang dibuat anak muda yang sekarang.
“Saya optimis membantu anak muda Aceh dan membayangkan Aceh yang berkemajuan kedepan dan yang paling penting, kita harus melek teknologi, dunia sudah berubah ke era Digital, edukasi teknologi sangat diperlukan untuk masyarakat, dikarenakan sebagian besar masyarakat merata mempunyai alat komunikasi berupa Smartphone. Masyarakat Aceh harus berfikir terbuka, inovatif, kreatif dan kritis jikalau tidak, kita akan terbawa ke teknologi tak menentu ini”. tambah Nezar
Untuk diketahui, Star-Up Digital yang hadir meliputi : Aruna, Biops dan ChikIn.
StarUp Digital Aruna menjelaskan, bahwa potensi perikanan Indonesia terbesar kedua di Dunia. Oleh sebab itu, Star-Up tersebut fokus membantu nelayan dalam hal penjualan. Seperti, hasil tangkapannya. Kemudian, mengedukasi Nelayan untuk tetap menjaga kualitas tangkapan dan menjaga lingkungan di perairan.
Selanjutnya, StarUp Digital Biops juga menjelaskan, bahwa proses budidaya Petani, dengan mengimplementasi membantu Petani dalam ruang lingkup Irigasi di Seluruh Indonesia.
Begitu juga dengan StarUp Digital ChikIn menjelaskan, bahwa awal terbentuknya sewaktu Pandemi Covid 19 dan ChikIn ini hadir membantu para peternak ayam untuk meningkatkan rasa nyaman di kandang melalui Teknologi sekaligus membantu Peternak dalam hal memasarkan Ayam.
Kendati demikian, Wamen Kominfo terus mengajak masyarakat Indonesia khususnya Aceh, untuk terus hadir dalam perkembangan teknologi. Kemudian, pemerintah Indonesia melalui Kominfo hadir membantu serta mengedukasi ide kreatif terhadap masyarakat.
“Pemerintah Indonesia melalui Kominfo terus hadir membantu serta mengedukasi ide-ide kreatif masyarakat,” pungkas Wamenkominfo berdarah Aceh itu.