Disbudpar: Kontemporer Jembatan Seni Tradisional Aceh Ke Dunia Modern

nurlaila-hamjah-disbudpar-aceh2
Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Nurlaila Hamjah, S.SOS., M.M (Foto: situasi.co.id/Imam)

BANDA ACEH – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh mengajak generasi muda Aceh untuk melestarikan seni kontemporer di Aceh yang kaya akan warisan budaya dan sejarahnya.

Seni kontemporer adalah bentuk seni yang terus berkembang dan memberikan ruang bagi para seniman untuk mengungkapkan gagasan dan ekspresi mereka dengan beragam media.

Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal S.STP, M.SI, melalui Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Nurlaila Hamjah S.SOS., M.M mengatakan, Seni kontemporer adalah cara yang sangat relevan untuk berbicara tentang perubahan dan perkembangan di Aceh saat ini.

“Kami ingin generasi muda Aceh merasa terlibat dalam proses ini dan membantu melestarikan warisan seni dan budaya kita,” kata Nurlaila, kepada situasi.co.id, Senin (16/10/2023).

Lebih lanjut ia mengatakan, meminta Generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam menghasilkan karya seni kontemporer yang mencerminkan pandangan dan nilai-nilai mereka.

juara 1 Lomba Lukis pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional
Juara 1 Lomba Lukis.

Menurutnya, bahwa seni kontemporer adalah cara yang tepat untuk menjembatani kesenian tradisional Aceh dengan dunia modern, dan juga untuk menjaga warisan budaya yang kaya di daerah ini.

Nurlaila menyampaikan, bahwa program-program yang telah dijalankan seperti pelatihan, workshop, dan pameran seni kontemporer dapat menginspirasi bagi para seniman muda di Aceh.

“Kami ingin menciptakan ruang untuk generasi muda Aceh untuk berkreasi dan berekspresi melalui seni kontemporer, sambil tetap menjaga akar budaya Aceh yang dalam,” katanya.

Ia berharap generasi muda Aceh dapat menciptakan platform yang kuat untuk mengembangkan kreativitasnya dan berkontribusi pada kelestarian seni kontemporer di Aceh.

“Dengan semangat dan semakin tumbuhnya minat terhadap seni, Aceh mungkin akan menjadi pusat seni kontemporer yang menonjol di Indonesia,” imbuhnya (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *