MEULABOH – Dinas Peternakan (Disnak) Aceh menjalin kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh Barat. Bentuk kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangani bersama oleh Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran bersama Rektor UTU Ishak Hasan.
Dalam acara prosesi penandatanganan MoA tersebut terut dihadiri oleh para wakil rektor UTU, Dekan Fakultas Pertanian UTU serta sejumlah dosen UTU, yang berlangsung di ruang rapat Rektorat UTU, Sabtu (05/08/2023).
Dalam sambutannya, Kadisnak Aceh Zalsufran manyampaikan, bahwa ia sangat menyambut baik kerjasama ini, terutama dalam pengembangan sektor peternakan harus melibatkan semua pihak, termasuk kalangan kampus.
“Ada beberapa hal di Dinas Peternakan yang bisa kita sumbangkan bagi dunia pendidikan kita, karena dalam konteks membangun sektor peternakan Aceh tentu Disnak tidak bisa bergerak sendiri, butuh dukungan semua pihak, termasuk kalangan kampus. Oleh karena itu, kita tentu harus bersinergi dan saling mendukung,” kata Zalsufran.
Lebih lanjut ia menambahkan, dalam upaya mengubah pola pikir masyarakat terkait pengembangan sektor peternakan merupakan tugas yang sangat berat dan membutuh kolaborasi semua pihak.
“Selama ini, mainset masyarakat peternak kita, terutama di wilayah barat-selatan terkait peternakan ini kan hanya sebatas tabungan. Jadi, banyak kita lihat ternak-ternak masyarakat itu dilepasliarkan begitu saja. Nah kita tentu ingin merubahnya menjadi pengelolaan peternakan yang baik dan produktif,” ujar Zalsufran.
Dijelaskannya, Nota Kesepakatan antara Dinas Peternakan dan UTU ini akan berakhir pada 10 November 2024. Namun nantinya dapat diperpanjang kembali bila kedua belah pihak saling menyetujui.
Perjanjian Kerjasama ini, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan sumber daya manusia di Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dengan Dinas Peternakan Aceh.
Ia menyebutkan, ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi sejumlah kegiatan, yaitu penguatan pembelajaran, penggunaan laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas lainnya, penelitian bersama, pemagangan mahasiswa, pendidikan, pelatihan, bimtek, dan kegiatan ilmiah lainnya, seminar, workshop/lokakarya, sosialisasi, pendampingan, perbantuan, dan pertukaran tenaga ahli serta kegiatan lain yang disetujui oleh berbagai pihak.
“Untuk mendukung Program Studi baru di Fakultas Pertanian UTU, Disnak Aceh berkomitmen menyumbang 5 ekor sapi betina kepada UTU. Kelima ekor sapi ini akan dipergunakan sebagai media praktik para mahasiswa Prodi Peternakan,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Pertanian UTU Rusdi Faizin, mengapresiasi Disnak Aceh atas terlaksananya penandatanganan Nota Kesepakatan ini.
Rusdi menjelaskan, saat ini Fakultas Pertanian diperkuat oleh 68 dosen, tenaga pendidik 11 orang 12 staf laboratorim dan mendidik sebanyak 869 mahasiswa, jumlah ini belum termasuk mahasiswa baru.
“Terima kasih atas kesedian Dinas Peternakan Aceh atas perjanjian ini. kita tentu berharap kerjasama ini menjadi sebuah kerjasama yang saling memberi manfaat positif bagi kedua institusi ini, dalam upaya membangkitkan sektor pertanian dan peternakan Aceh. Mulai tahun ini, Fakultas Peternakan UTU telah membuka prodi baru, yaitu Peternakan,” kata Rusdi.
Sementara itu, Rektor UTU Ishak Hasan juga menyampaikan apresiasi dengan dibukanya Prodi Peternakan di UTU dan kerja sama dengan Dinas Peternakan Aceh dalam bidang pendidikan. Dengan begitu, upaya bersama dalam membangun sektor peternakan yang lebih baik serta mewujudkan Kawasan Agro Industri di wilayah barat dan selatan Aceh akan terwujud.
“Kami optimis, dukungan penuh dari Disnak Aceh ini akan menjadi sebuah langkah awal yang baik bagi upaya kita bersama dalam membangun sektor peternakan di wilayah Barat Selatan sebagai pusat Agro Industri,” kata Ishak Hasan, yang didampingi Kepala UPTD Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Aceh di Sare Hendra Saputra.
Untuk diketahui bersama, Hendra merupakan inventor peraih Juara Ketiga Nasional atas hasil inovasinya membuat Mesin Press Jerami Portabel, yang saat ini sedang dalam proses pengurusan Hak Paten.
Selain itu, lanjut Rektor, Hendra juga merupakan inventor alat visual inseminasi buatan yang memanfaatkan artifisial intelijen (AI), yang diberi nama VIB-Hendra
“Dengan alat ini, efektifitas inseminasi buatan akan lebih maksimal karena dapat dilihat secara visual via aplikasi yang telah dikembangkan di gawai pintar. Saat ini, VIB-Hendra juga sedang dalam pengurusan Hak Paten di Dirjen Haki,” ujar Rektor.