LHOKSEUMAWE – Pengamat Ekonomi Universitas Malikussaleh (Unimal), Jariah Abubakar membeberkan penyebab harga daging terus melonjak di Aceh saat momen besar keagamaan khususnya tradisi Meugang.
“Itu dipicu karena inflasi. Kenaikan harga terus-menerus menjadi penyebab utama fenomena tersebut,” kata Jariah, Sabtu (30/03/2024).
Penambahan pendapatan serta perilaku konsumsi masyarakat meningkat, kata Jariah, mengakibatkan melonjaknya harga daging serta kebutuhan pokok lainnya. Hal itu merupakan bagian dari gejolak inflasi musiman.
“Yang menjadi permasalahan, meugang sudah menjadi tradisi tapi kenapa harga daging tetap tinggi,” ucapnya.
Menurut Jariah tren inflasi seperti itu bisa disebabkan beberapa faktor. Termasuk psikologis dari sisi produsen yang menangkap peluang kenaikan pendapatan pada hari-hari penting. Juga dikenal sebagai demand-pull inflation, dimana peningkatan permintaan barang menyebabkan penjual menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Jariah juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengendalikan tingkat inflasi untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Menurutnya, stabilitas ekonomi suatu negara tercermin dari harga yang ada.
“Artinya tidak boleh ada lonjakan harga yang dapat merugikan masyarakat. Baik konsumen maupun produsen,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jariah mengatakan peran pemerintah dalam mengantisipasi kenaikan harga barang menjelang lebaran. Menurutnya, perlu menerapkan kebijakan batas minimum dan batas atas harga, untuk mencegah peningkatan berlebihan.
“Jika harga cenderung naik, maka ditetapkan saja batas atasnya. Apabila tidak dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen maupun produsen,” ujarnya.
Jariah juga mengungkapkan strategi dapat dilakukan Pemerintah Aceh untuk menurunkan harga daging meugang. Yakni dengan mengevaluasi pasar lebih mendalam dan menggelar pasar murah secara merata.
“Harus dilakukan secara terstruktur dan langsung meninjau ke lapangan, ini dibutuhkan evaluasi dan proses perencanaan cukup matang,” katanya.
Dikatakan Jariah, kebijakan tanpa tinjauan lapangan tidak berdampak pada stabilitas harga. Pada akhirnya akan merugikan distributor serta konsumen. Tugas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah harus ikut bertanggung jawab.
Jariah menegaskan pentingnya keterjangkauan harga dengan melakukan operasi pasar atau pasar murah mendekati Hari Raya Idul Fitri.
“Pemerataan ekonomi di masyarakat juga sangat penting. Setiap penetapan kebijakan akan mempengaruhi persoalan kemungkinan muncul. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi harus dipikirkan dengan matang,” tandasnya.