MEULABOH – Sejumlah perempuan Aceh Barat yang tergabung dalam Forum Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Wati (Forhati) mengantarkan takjil berbuka untuk warga Rohingya di pengungsian, Jum’at (29/3/2024). Turut serta Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) serta sejumlah pengurus HMI Aceh Barat menemui langsung pengungsi etnis Rohingya yang berada di kompleks Bupati Aceh Barat, Jum’at (29/03/2024).
Presidium Forhati Aceh Barat yang diwakili oleh Jufra Fonna, SKM.M.Kes, saat diwawancarai oleh wartawan mengatakan kunjungan langsung tersebut sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan dengan cara berbagi.
“Alhamdulillah hari ini kita semua diberikan kesempatan oleh Allah SWT bisa mengunjungi teman saudara kita yang sesama muslim dari Rohingya tujuan kami ke sini adalah tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai bentuk rasa kemanusiaan,” katanya.
Membantu saudara-saudara kita yang lagi mengungsi ke daerah kita, karena kenapa kita melihat di sinilah bulan yang dirahmati oleh Allah kita saling berbagi sesama kita semuanya ini adalah bentuk kemanusiaan di mana kita saling tolong menolong sayang menyayangi dan menghargai satu sama lainnya,” ujar Jufra Fonna.
Bantuan yang diberikan berupa takjil, makanan, dan minuman kepada para pengungsi Rohingya yang tinggal di tenda pengungsian Aceh Barat.
“Bantuan ini dihimpun dari berbagai pihak, termasuk pengurus HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) serta alumni dan anggota keluarga besar alumni HMI,” Jelas Jufra Fonna
Ia juga mengingatkan tentang tanggapan yang diberikan oleh masyarakat Aceh Barat terhadap kedatangan para pengungsi Rohingya.
“Kedatangan para pengungsi di Aceh Barat memberikan kita pelajaran dari sisi kemanusiaan. Sama seperti saat kita mengalami musibah tsunami, kita juga dulu terombang-ambing di luar negeri. Kita melihat dari sisi kemanusiaannya, jadi harapan kami adalah saling menolong sesama kita dari sisi kemanusiaan,” tambahnya.
Dalam komentarnya, Jufra Fonna menegaskan pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap sesama manusia, terutama dalam situasi krisis seperti yang dialami oleh pengungsi Rohingya.
Ia mengajak masyarakat untuk saling berbagi dan menolong sesama, serta menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang mendasari tindakan tersebut.
Kedatangan para pengungsi Rohingya di Aceh Barat dianggap sebagai pembelajaran bagi kita semua untuk selalu siap membantu sesama dalam situasi apapun, sebagaimana kita berharap bantuan dan dukungan ketika kita sendiri mengalami kesulitan.