ACEH BESAR – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Pertanian saat ini tengah bgencar menekan laju inflasi lewat pembinaan dan pendamping terhadap para petani untuk melakukan budidaya tanaman holtikultura dengan pola tumpang sari.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar mengatakan tanaman yang ditanam para petani khususnya di kawasan Seulimeum dan Kota Jantho yaitu cabai, timun dan terong.
“Alhamdulillah, hari ini Kelompok Tani Ubah Nasib berhasil panen cabai dan timun di Gampong Weu Kota Jantho, luar biasa hasilnya, semoga terus semangat bertani sehingga dapat terus menekan laju inflasi di daerah kita,” kata Jakfar, Jumat, 13 September 2024.
Menurut Jakfar, beberapa pekan lalu, para petani di Aceh Besar juga telah panen sayur terong ungu di Gampong Seuneubok, Kecamatan Seulimuem. Pemerintah juga melakukan intervensi dengan membantu petani berupa bibit, pupuk dan obat obatan, untuk menstabilkan harga-harga komoditi tersebut.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdakab Aceh Besar, Darwan Asrizal mengatakan harga timun dipasaran saat ini mencapai Rp 6 ribu per kilogram, harga cabai juga cukup tinggi pada panen perdana pertengahan Agustus lalu yaitu Rp 70 ribu per kilogram.
“Namun hari ini panen ke-8, harganya sudah turun sekitar 30 ribu per kilogram, sehingga dengan luas lahan tanam 1,5 hektare saja, sudah sangat luar bisa hasil panen satu kelompok tani. Selain telah mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga, masih ada hasil yang bisa dijual,” kata Darwan.
Kata Darwan timun dan cabai merupakan dua tanaman yang sering dibudidayakan oleh petani karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Timun sering digunakan dalam berbagai masakan dan memiliki masa panen yang cukup singkat. Sementara cabai adalah bumbu wajib dalam banyak masakan, di Aceh khususnya.
Darwan mengatakan dengan menanam timun dan cabai bersama-sama, petani dapat mengurangi risiko kerugian akibat serangan hama atau penyakit. Karena hama yang menyerang satu jenis tanaman tidak selalu akan menyerang jenis tanaman lainnya.
Menurutnya, budidaya tanaman timun dan cabai dengan pola tanam tumpang sari merupakan metode yang efektif dan efisien. Meskipun menghadapi kendala seperti keriting daun dan stress tanaman.
“Dengan pemantauan rutin dan penanganan yang tepat, kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan baik. Hasilnya, bisa menikmati pertumbuhan tanaman yang subur nan sehat,” kata Darwan.