Pendukung Palestina di Perancis dan Jerman Dilarang Demo

demonstrasi pro-Palestina saat konflik antara Israel dan Hamas
Petugas polisi membawa seseorang saat demonstrasi pro-Palestina saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Frankfurt, Jerman, 18 Oktober 2023. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)

BERLIN – Pada 13 Oktober, puluhan ribu orang di Dunia turun ke jalan untuk mendukung Palestina, semua protes serupa di Jerman dan Prancis yang dilarang, Jumat (20/10/2023).

Jerman dan Prancis merupakan rumah bagi komunitas Yahudi dan Muslim terbesar di Uni Eropa telah menindak kelompok pro Palestina sejak militan Hamas menyerbu perbatasan dari Gaza dan membunuh lebih dari 1.400 warga Israel pada 7 Oktober.

Pemerintah mengatakan, pembatasan tersebut bertujuan untuk menghentikan kekacauan publik dan mencegah antisemitisme.

Namun, para pendukung Palestina mengatakan, bahwa mereka merasa terhambat untuk menyatakan dukungan atau keprihatinan mereka secara terbuka terhadap orang-orang di daerah kantong Gaza yang dikuasai Hamas tanpa mengambil risiko ditangkap, pekerjaan atau status imigrasi mereka.

Kemudian, lebih dari 3.500 orang telah terbunuh di Gaza sejak Israel melancarkan kampanye pemboman balasan. Sementara, blokade yang menghalangi masuknya makanan, bahan bakar dan obat-obatan telah menciptakan krisis kemanusiaan.

“Kami takut, kami khawatir dituduh membenarkan terorisme, padahal kami hanya ingin mendukung tujuan kemanusiaan,” kata Messika Medjoub, mahasiswa sejarah Prancis-Aljazair seperti dikutip situasi.co.id dari reuters.com.

Messika Medjoub mengatakan, pada protes terlarang di Paris Kamis lalu  dibubarkan polisi dengan gas air mata dan meriam air.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memberlakukan larangan nasional terhadap protes pro-Palestina pekan lalu, dengan alasan risiko kekacauan publik.

“Sembilan telah dilarang di Paris sejak 7 Oktober,” Gerald Darmanin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *