Perayaan HUT RI ke-78 di Aceh Selatan Diwarnai Tolak Tambang

demo di aceh selatan
Masyarakat Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan yang tergabung dalam aliansi Satuan Pemuda Kluet Tengah (SAPA-KLUET) melakukan aksi di depan kantor Camat Kluet Tengah, Kamis 17/08/2023. (Foto: situasi.co.id)

BANDA ACEH – Masyarakat Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan yang tergabung dalam aliansi Satuan Pemuda Kluet Tengah (SAPA-KLUET) melakukan aksi di depan kantor Camat Kluet Tengah untuk menuntut agar pemerintah mencabut izin PT. Beri Mineral Utama (BMU) yang beroperasi di Desa Simpang Tiga, daerah setempat, Kamis (17/08/2023).

Aksi tersebut menyulut amarah para Pendemo karena Oknum Pimpinan Kecamatan Kluet Tengah diduga memberikan dukungan sepihak kepada perusahaan PT. Beri Mineral Utama (BMU) tertanggal 1 Agustus 2023. Padahal, per tanggal 25 Juli 2023 telah terbit surat putusan bersama.

Koordinator aksi, Sutrisno mengatakan, Perusahaan PT BMU telah menghina dan meremehkan tuntutan masyarakat Kluet Tengah. Karena, hingga saat ini PT BMU masih beroperasi teanpa menunggu putusan resmi pemerintah.

“Perusahaan PT BMU juga sudah menghina kami sebagai masyarakat kluet tengah dan meremehkan tuntatan masyarakat. Karena sampai dengan hari ini masih beroperasi tampa menungggu putusan resmi dari pemerintah,” kata Sutrisno.

Tak hanya itu, lanjut Sutrisno, pihaknya juga kecewa terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan diduga tak berpihak kepada rakyat. Pasalnya, ketika Tim Provinsi tiba di Kluet Selatan tak satupun yang membela rakyat.

“Kami juga kecewa terhadap DPRK Kabupaten Aceh Selatan dengan kondisi sudah separah ini sampai-sampai tim dari provinsi turun tidak satupun mereka berbicara membela masyarakat. Ini benar benar mengecewakan, mereka hanya perlu dengan masyarakat ketika Pemilu tiba dengan janji-janji manisnya sungguh busuk kelakuan itu,” ungkapnya kepada Situasi.co.id, Kamis (17/08/2023).

“Patut kita duga mereka sudah diamankan oleh pihak cukong-cukong itu,” jelasnya dengan nada emosi.

Kemudian, Sutrisno meminta, agar Bupati Aceh Selatan dapat meninggalkan kenangan yang mengesankan terhadap masyarakat Kluet Tengah diujung akhir masa jabatan dan tak pula berpihak ke mafia-mafia untuk memperkuat posisi dengan alih-alih baha untuk pendapatan Daerah tampa mempertimbangkan Dampak Lingkungan dan kerugian terhadap masyarakat.

“Kepada Bapak Bupati, kami juga berharap di masa-masa akhir masa jabatanya untuk meninggalkan kenangan baik terhadap masyarakat Kluet Tengah, jangan malah memperkuat posisi mafia-mafia itu dengan dalih pendapatan Daerah tampa mempertimbangkan Dampak Lingkungan dan kerugian terhadap masyarakat,” pintanya.

Oleh sebab itu, seharusnya pemerintah dan oknum yang terkait menghargai upaya-upaya diplomasi yang santun dan Damai. Karena, apabila hal itu dikekang dan takdiindahkan maka aksi-aksi yang lebih besar akan kembali terjadi.

“Kami sudah melakukan upaya-upaya diplomasi dengan cara santun dan damai dengan memberikan petisi langsung kepada Tim terpadu dari provinsi Aceh, adik-adik mahasiswa kami juga sudah melakukan kempanye media melalui Twibbon dan Petisi Online, seharusnya niat baik kami ini patut di hargai oleh pemerintah,” imbuhnya.

“Kami khawatir apa bila pemerintah tidak menutup dan mencabut izin PT BMU tersebut, maka Aksi yang lebih besar dan makin besar dari masyarakat akan terjadi dan bila itu terjadi sudah pasti tidak akan dapat terkendali, ingat itu,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *