BANDA ACEH – Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya mengukuhkan Tiga Pimpinan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh . Prosesi Pengukuhan unsur pimpinan MPU masa khidmat 2024-2029 tersebut digelar di Pendopo Wali Kota Banda Aceh pada Selasa (23/7/2024).
Acara ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda, para anggota MPU terpilih dari hasil Musda V yang diselenggarakan pada 16 Mei lalu, serta para Kepala OPD jajaran Pemko Banda Aceh.
Ada pun tiga Pimpinan MPU yang dikukuhkan yakni Tgk H Syibral Malasyi sebagai Ketua, Tgk H Muhibban sebagai Wakil Ketua I, dan Tgk Sayed Husein Al-Mahdaly sebagai Wakil Ketua II.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, dalam sambutannya menyatakan rasa bahagianya bisa berada di tengah para ulama.
“Sebagai umara, saya berusaha kuat untuk menjaga tuntunan berkolaborasi dengan ulama, seperti hubungan dua sayap pada burung yang saling melengkapi,” ujar Ade Surya, Selasa (23/7/2024).
Pj Wali Kota juga menekankan bahwa pentingnya sinergi antara ulama dan pemerintah dalam pembangunan kota. Idealnya pemerintahan kota tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, akan tetapi juga pembangunan moral, spiritual, dan intelektual masyarakat. Dalam konteks tersebut, peran ulama sangatlah penting.
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beberapa bulan mendatang, Ade Surya menegaskan bahwa menyukseskan Pilkada adalah tugas bersama.
“Insya Allah pengurus MPU Kota Banda Aceh masa khidmat 2024-2029 dapat bersama-sama mewujudkan Pilkada yang adil, damai, serta tanpa money politic. Dakwah dan nasihat para ulama, baik secara formal maupun non-formal, diharapkan dapat membantu mewujudkan harapan tersebut,” ujarnya.
Selain itu, dalam kesempatan itu Pj Wali Kota juga menyampaikan bahwa Kota Banda Aceh akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada September mendatang, yang akan dihadiri oleh ribuan orang dari seluruh Indonesia.
Ade Surya berharap ulama turut mengambil peran dalam mengedukasi warga untuk menjadi tuan rumah yang baik, menghormati tamu dan menunjukkan jati diri sebagai warga yang santun dengan beradab mulia sesuai dengan adat dan syariat Islam.
MPU Kota Banda Aceh, lanjut Ade Suya juga diakui memiliki peran sebagai pemersatu umat. Dengan ilmu dan kearifan yang dimiliki, ulama mampu menyatukan umat dalam berbagai perbedaan yang ada. Dalam tata kelola Kota Banda Aceh, ulama berperan sebagai penasehat yang memberikan masukan dan saran kepada pemerintah dalam menyusun kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Dalam kesempatan ini juga , ia menyoroti pentingnya penyelamatan generasi muda dari praktik judi dan prostitusi online yang kian marak. Pj Wali Kota menekankan perlunya aksi komprehensif untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya ini.
Peran orang tua, guru, dan masyarakat juga sangat penting dalam memberikan pemahaman yang benar kepada generasi muda agar menjauhi segala bentuk perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.