BANDA ACEH – Sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil yang didukung permodalan kuat, kondisi likuiditas memadai dan profil risiko terjaga, Selasa (31/10/2023).
Hal tersebut, disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar saat rapat bersama Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Optimisme sektor jasa keuangan Indonesia mampu memitigasi risiko ditengah meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam siaran pers pada Senin 30 Oktober 2023.
Mahendra juga mengungkapkan, bahwa divergensi kinerja perekonomian global masih terus berlanjut. Di Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi Q3 2023 tercatat meningkat sebesar 4,9 persen (Q1 2023: 2,1 persen) dengan pasar tenaga kerja terus membaik dan tekanan inflasi persisten yang sangat tinggi.
“Hal ini mendorong meningkatnya sell-off di bond market AS sejalan dengan meningkatnya ekspektasi suku bunga higher for longer dan juga peningkatan supply UST untuk membiayai defisit AS,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjut Mahendra, bahwa risiko geopolitik global semakin meningkat seiring dengan konflik Israel dan Hamas. Yang kemudian berpotensi mengganggu perekonomian dunia secara signifikan apabila terjadi eskalasi di Timur Tengah. Di Eropa, kinerja ekonomi diprediksi masih mengalami stagflasi.
Tak hanya itu, pemulihan ekonomi di Tiongkok, masih belum sesuai ekspektasi dan kinerja ekonomi yang masih di level pandemi meningkatkan kekhawatiran bagi pemulihan perekonomian secara global.
“Kenaikan yield surat utang di AS meningkatkan tekanan outflow dari pasar emerging markets termasuk Indonesia, mendorong pelemahan terutama di pasar nilai tukar dan pasar obligasi secara cukup signifikan. Volatilitas di pasar keuangan, baik di pasar saham, obligasi, dan nilai tukar juga dalam tren meningkat,” imbuhnya.
Mahendra juga menjelaskna, perekonomian domestik, tingkat inflasi tercatat sebesar 2,28 persen yoy, sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 2,2 persen. Namun, perlu dicermati tren kenaikan inflasi bahan makanan terutama komoditas beras dan gula ditengah potensi penurunan produksi global akibat El Nino.
Secara umum, daya beli masih tertekan tercermin dari inflasi inti yang kembali turun. Dan penurunan indeks kepercayaan konsumen serta kinerja penjualan ritel yang rendah. Namun demikian, kinerja sektor korporasi relatif terlihat baik dari PMI Manufaktur yang terus berada di zona ekspansi dan neraca perdagangan yang masih mencatatkan surplus.
Selain itu, dapat disampaikan bahwa Indonesia telah diterima menjadi anggota penuh (full member) Financial Action Task Forces (FATF) sebagaimana ditetapkan dalam Plenary Meeting FATF tanggal 25 Oktober 2023.
“Capaian ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara PPATK dan seluruh Kementerian/Lembaga terkait, termasuk OJK, yang menunjukkan sektor jasa keuangan nasional telah secara komprehensif memenuhi standar internasional dalam penerapan program Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme dan Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Masal (APU, PPT, dan PPPSPM),” ungkap Mahendra.
Oleh karena itu, kedudukan Indonesia sebagai anggota penuh FATF menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara anggota G20 dengan integritas sistem keuangan yang kuat, sehingga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, termasuk masyarakat internasional terhadap integritas sektor keuangan.
“Indonesia akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian nasional,” pungkasnya.