BANDA ACEH – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh telah mengumumkan rencananya untuk menghadirkan seni kontemporer dalam Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8.
Acara budaya yang bertajuk pameran tradisional ini dijadwalkan berlangsung pada 04 hingga 11 November 2023 di Taman Ratu Safiatuddin yang menjadi fokus Perhelatan PKA 8.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Nurlaila Hamjah Kapadia situasi.co.id saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (19/10/2023).
Nurlaila mengatakan, Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 merupakan platform yang paling ditunggu bagi seniman lokal di 23 kabupaten/kota di Aceh.
Menurutnya, Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 akan menjadi perayaan seni yang menggugah dan memadukan tradisi dengan kontemporer.
“Kami telah mengundang seniman-seniman terkemuka dari berbagai disiplin seni untuk berpartisipasi dalam acara ini, dan kami sangat bersemangat untuk melihat karya-karya mereka yang telah dimodernisasi,” kata Nurlaila.
Akan tetapi, lanjut Nurlaila, untuk seni kontemporer pada Pekan Kebudayaan Aceh ke 8 kemungkinan ruangannya tidak terlalu banyak. Pasalnya target di PKA itu lebih dominan mengangkat tradisi di Aceh.
“Karna pada latarnya PKA adalah melestarikan kebudayaan dan memperkenalkan kebudayaan Aceh kepada masyarakat lokal maupun luar,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain pameran seni kontemporer, Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 akan menyelenggarakan berbagai acara lainnya, termasuk pertunjukan musik tradisional Aceh, tari-tarian khas, serta kuliner lokal yang menggugah selera.
“Ini adalah kesempatan sempurna bagi pengunjung untuk merasakan kekayaan budaya Aceh,” ujarnya.
Nurlaila juga menekankan pentingnya acara ini dalam mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata budaya yang menarik.
“Kami berharap Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 akan membawa lebih banyak perhatian pada warisan budaya Aceh dan memperkuat posisi Aceh sebagai tujuan wisata budaya yang menarik,” harapnya.
Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 diharapkan akan menarik ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri, menciptakan hubungan budaya yang kuat, dan mempererat ikatan antara seniman serta komunitas budaya di Aceh (ADV)