JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan terobosan dalam transformasi digital di Indonesia dengan memajukan desa melalui sinergi bangun infrastruktur digital, Jumat (25/08/2023).
Hal tersebut, dikatakan Menkominfo, Budi Ari Setiadi dalam diskusi bersama masyarakat dan kepala desa se-Provinsi Riau pada Kamis (24/08/2023).
Menkominfo Budi Ari Setiadi menyatakan, bahwa ada empat target utama pembangunan infrastruktur digital untuk mendukung layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, serta pemerintahan desa.
“Untuk mewujudkan Indonesia yang maju, maka harus dimulai dari desa terlebih dahulu. Oleh karena itu, infrastruktur digital juga punya peranan guna mendukung kemajuan sebuah desa,” tegasnya dalam diskusi bersama masyarakat dan kepala desa se-Provinsi Riau, di Rumah Adat Sakai, Desa Kesumbo Ampai, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (24/08/2023).
Oleh karena itu, lanjut Budi, saat ini Pemerintah tengah menjalankan program prioritas membangun infrastruktur digital. Agar, digitalisasi di desa dapat berjalan dengan baik. Meskipun demikian, Menteri Budi Arie juga mengakui ada beberapa tantangan dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur digital tersebut.
“Kalau mau Riau maju, berarti desanya harus maju. Begitu juga Kabupaten Bengkalis, desanya maju pasti kabupatennya maju. Jadi keluhan-keluhan yang ada ini akan segera kami tindaklanjuti infrastruktur digital memiliki peranan penting,” ungkapnya setelah mendengarkan pernyataan warga Desa Kesumbo Ampai.
Tak hanya diskusi, Menkominfo Budi juga mendengarkan keluhan yang disampaikan sejumlah masyarakat maupun beberapa kepala desa terkait kendala mengenai Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) di masing-masing tempat.
“Saya akan menindaklanjuti atas persoalan yang dihadapi desa, sekaligus memberi masukan kepada kepala desa agar persoalan yang ada di desa terkait digitalisasi bisa teratasi,” tandasnya.
Menurutnya, Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunkasi dan Informasi (BAKTI) telah menyiapkan beberapa solusi untuk pemerataan infrastruktur digital terutama di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
“Selain pembangunan BTS, juga akan menggunakan satelit. Kesenjangan, bukan ketiadaan. Jadi ini pentingnya pemerintah ikut campur, intervensi, turut serta dalam proses percepatan pembangunan khususnya di wilayah pedesaan yang dinilai kurang menguntungkan bagi swasta karena itulah pemerintah hadir,” pungkasnya.