BANDA ACEH – Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian mengungkapkan ratusan miliar Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2024 dipakai untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatra Utara. Data tersebut berdasarkan dokumen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Ada 550 miliar rupiah dari APBA untuk PON. Ini jumlahnya sangat besar,” kata Alfian, dalam diskusi lembaga Aceh Resource & Development, di Banda Aceh, Senin (01/04/2024).
Alfian mengatakan secara keuangan Aceh masih belum bisa dikatakan sehat untuk digunakan ke hal-hal lain. Event berskala nasional seperti itu seharusnya digelontorkan oleh APBN.
Aktivis anti korupsi ini menambahkan, sejak awal PON Aceh-Sumut telah melewati berbagai dinamika. Bahkan panitia besar menyurati Penjabat Bupati Aceh Besar, Iswanto agar meminta petani menggeser waktu tanam dari April hingga Agustus.
Oleh karena itu, kata dia, Penjabat Gubernur Aceh, Bustami harus mengambil kebijakan yang substansial. Sebab, banyak pihak tidak sepakat akan peemintaan tersebut.
Dia juga menyebutkan bahwa PON yang dilaksanakan pada sejumlah daerah yakni di Aceh Besar, Aceh Tengah, Pidie, Aceh Barat, perlu disorot.
“Atau jangan-jangan ini menggunakan APBK. Itu harus dicek,” ujar Alfian.
Dikatakan Alfian, jika berkaca pada PON di Papua sebelumnya. Pemerintah Pusat menggelontorkan dana sebanyak Rp 10 triliun.
“Tidak hanya melihat PON dari sisi pengembangan ekonomi Aceh, tapi mudharatnya dalam jangka panjang juga harus diperhatikan. PON Aceh-Sumut harus dapat memprediksi berapa keuntungan bagi rakyat,” tutur Alfian.
Alfian berharap DPR Aceh selaku pengawas lebih mengawasi. Walaupun saat ini eksekutif dan legislatif terlihat harmonis, akan tetapi secara politik saja, disaat kepentingan sama-sama terwujud.
“Kita mendorong DPRA juga CSO kritis. Sehingga pemerintahan di Aceh berjalan lebih baik,” imbuhnya.