BANDA ACEH – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh berhasil mengelola tata niaga sektor perikanan dengan baik dan optimal melalui pemanfaatan Integrated Cold Storage (ICS) yang tersedia sesuai dengan kapasitas.
Hal itu, disampaikan Kepala DKP Aliman, S.Pi.,M.Si dalam merespon adanya lonjakan hasil tangkapan nelayan dalam sepekan terakhir diberbagai daerah dalam wilayah Provinsi Aceh yang membuat stok ikan jenis tongkol (deho) berlebih (over load).
Aliman mengatakan, pihaknya menjalankan kebijakan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki terutama dalam memfasilitasi tata kelola sektor kelautan dan perikanan, baik dari sisi hulu hingga ke hilirisasi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Sejauh ini tata niaga hasil perikanan di pasar berjalan dengan baik dan menguntungkan semua pihak. Baik nelayan, pengusaha pengolahan, pengelola cold storage, dan yang terpenting masyarakat dapat memperoleh ikan dengan harga terjangkau dan kualitas bagus,” kata Aliman kepada situasi.co.id, Sabtu (13/01/2024).
Kemudian, Aliman menjelaskan, terkait dengan kinerja pengelolaan ICS yang dibangun oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) memang masih ada beberapa yang saat ini mengalami kendala dalam operasional dan itu menjadi tanggung jawab pengusaha yang ditunjuk oleh kab/kota dimana cold storage itu berada.
Diantara kendala yang ada, sebut Aliman, yakni beban operasional listrik terlalu tinggi. Hal ini, menimbulkan kesulitan di pihak mitra pengelola dan mengakibatkan cool storage dan infrastruktur bantuan APBN ini belum sepenuhnya berfungsi dengan baik (kapasitas penuh).
“Ada juga kondisi jarak ICS miliknya agak jauh dari lokasi penangkapan dibandingkan dengan pelabuhan Banda Aceh sekitar 14 mil sehingga lebih memilih bongkar di PPS Kutaraja seperti pengelola ICS Sabang,” ungkapnya.
Lagi pula, tambah Aliman, bahwa pelabuhan bongkar sandar di kota Sabang tidak dapat masuk kapal besar untuk berlabuh. Mirisnya lagi, biaya operasional yang dikeluarkan lebih rendah dengan mengelola ICS yang ada di Banda Aceh.
“Itulah sebabnya mengapa beberapa ICS yang ada di daerah belum sepenuhnya dapat berkerja penuh,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Aliman akan terus berupaya meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk memanfaatkan ICS lebih optimal. Sehingga, dapat memberikan hasil yang maksimal untuk kemajuan sektor laut dan perikanan Aceh.
“Kami akan terus meningkatkan koordinasi dengan pihak kab/kota untuk memanfaatkan ICS yang ada agar lebih optimal dan mampu memberikan hasil yang terbaik,” pungkasnya.