BANDA ACEH – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Nasir Nurdin menyesalkan sikap dan perlakuan oknum panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Aceh-Sumatra Utara, terhadap wartawan Harian Kompas, Adrian Fajriansyah saat meliput pertandingan sepak bola di Stadion Lampineung, Banda Aceh.
Oknum tersebut melontarkan kalimat tidak pantas kepada Adrian Fajriansyah dengan ucapan “Kalau merepotkan panitia, lebih baik enggak usah diliput’.
Menurut Nurdin kalimat tersebut tidak pantas diucapkan kepada pekerja pers, yang bertugas melakukan peliputan di lapangan.
“Kita sangat menyesalkan ada pihak dari kalangan oknum panitia PON mengeluarkan kata-kata tidak etis terhadap pekerja pers. Ucapnya terkesan tidak perlu keberadaan wartawan,” ungkap Ketua PWI Aceh itu pada acara coffee morning bersama Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA dengan wartawan di Restoran Pendopo Gubernur Aceh, Kamis, 5 September 2024.
Nasir menambahkan kalimat seperti itu juga seolah-olah panitia PON tidak memerlukan kehadiran wartawan karena merasa tak butuh. Apalagi kalau ada yang merasa masing-masing lembaga sudah bisa membuat konten sendiri dan disebarkan melalui media sosial.
Sementara itu, ia mengapresiasi PB PON XXI Aceh-Sumut telah memberikan ruang kepada pekerja pers untuk meliput seluas-luasnya pada perhelatan akbar empat tahun sekali itu.
“Ada ratusan media telah mendaftarkan wartawannya melalui link PB PON secara mandiri. Selain itu, 100 lebih wartawan termasuk 23 orang dari PWI yang disiapkan untuk mendukung Media Center PON wilayah Aceh, meski masih ada hal-hal yang perlu diperjelas, misalnya SK penugasan dari PB PON,” katanya.
Menanggapi laporan itu, Pj Gubernur Aceh, Safrizal berjanji menindaklanjuti setiap persoalan dihadapi wartawan ketika melaksanakan tugas di lapangan, dan berharap semua pihak saling menghargai tugas masing-masing.
“Wartawan menjadi salah satu unsur yang menentukan suksesnya PON di wilayah Aceh khususnya. Mari kita fokus mensukseskan sambil terus persiapkan untuk Pilkada mendatang,” tandas Safrizal didampingi Plh Sekda Aceh, Azwardi dan sejumlah Kepala SKPA serta para Kepala Biro Setda Aceh.