Seni Kontemporer Aceh Berkembang, Disbudpar Dukung Seniman Eksplorasi Ekspresi Seni secara Dinamis

Nurlaila Hamjah, S.sos., MM
Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah, S.sos., MM. (Foto Situasi.co.idJR)

BANDA ACEH – Dunia seni kontemporer terus berkembang, menciptakan ruang bagi ekspresi kreatif yang berani dan inovatif diberbagai budaya, termasuk Aceh yang kaya akan budaya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal melalui Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah, S.sos., MM kapada situasi.co.id saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (17/10/2023).

Nurlaila mengatakan, seni kontemporer di Aceh yang kaya akan warisan budaya dan sejarahnya, telah menjadi sarana bagi seniman untuk menggabungkan tradisi dengan modernitas.

“Seni kontemporer di Aceh telah melampaui batasan-batasan tradisi dan menciptakan ruang untuk eksperimen visual dan artistik,” ujar Nurlaila.

Nurlaila menyebutkan, seniman-seniman di Aceh memanfaatkan berbagai media, termasuk lukisan, patung, instalasi, seni digital, dan pertunjukan seni, untuk menyuarakan pesan-pesan mereka.

Seniman Eksplorasi Ekspresi Seni secara Dinamis

Ia mengungkapkan, salah satu seniman kontemporer terkemuka di Aceh yang telah go internasional adalah Fadil Aj Pujiarsa, yang dikenal karena karya dan keahliannya yang luar biasa dalam seni kaligrafi dan kategori Khat Tsulus Jaly.

Untuk diketahui, Fadil Aj Pujiarsa berhasil meraih gelar juara 1 Khat Tsulus Jaly Tingkat Internasional yang diselenggarakan Darul Quran Iraq dan diikuti oleh peserta dari 10 negara yaitu, Iraq, Indonesia, Mesir, Pakistan, Oman, Bahrain, Malaysia, Aljazair, Iran dan Yordania.

“Dalam presentasinya, Fadil Aj Pujiarsa berhasil menciptakan karya kaligrafi yang menakjubkan, ia menggabungkan berbagai gaya dan elemen kaligrafi, menciptakan komposisi yang harmonis dan memukau,” kata Nurlaila.

Lebih lanjut ia mengatakan, seni kontemporer di Aceh juga telah menjadi alat untuk mempromosikan budaya Aceh di tingkat nasional dan internasional. Pameran seni, festival seni, dan kolaborasi dengan seniman dari luar daerah telah memperluas cakrawala seni Aceh.

Oleh karena itu, lanjut Nurlaila, dengan semangat kreativitas dan semangat untuk mempertahankan warisan budaya, seni kontemporer di Aceh terus berkembang dan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk mengeksplorasi ekspresi mereka dalam dunia seni yang dinamis.

“Seni kontemporer di Aceh adalah contoh nyata bagaimana seni dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, membawa pesan-pesan budaya yang kuat ke dalam era modern,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *