Tak Dilibatkan Pada Event PKA-8, DKA Simeulue Protes Keras

foto karnaval simeulue

BANDA ACEH – Sejumlah Pengurus Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Simeulue, memprotes langkah Dinas Pariwisata yang membatasi jumlah seniman untuk mengikuti event Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke- 8 yang akan dilaksanakan pada November mendatang.

Salah satu seniman Simeulue, Khaerudin mengatakan, lomba-lomba yang akan ditampilkan tanpa diseleksi. Padahal, anggaran DKA yang dikucurkan Pemerintah Daerah mencapai Rp1,1 Miliar.

“Lomba-lomba yang akan ditampilkan di PKA tanpa diseleksi. Sementara anggarannya Rp. 1,1 Miliar,” kata Khaerudin, saat dikonfirmasi situasi.co.id, Selasa (05/09/2023).

Ketua DKA Kabupaten Simeulue, Helmi M Alim mengatakan, bahwa tugas daerah melaksanakan petunjuk teknis yang telah disesuaikan oleh Propinsi.

Tak hanya itu, lanjut Helmi, sekiranya langkah awal yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata membentuk struktur kepanitian. Dan kemudian, dilanjutkan teknis kegiatan.

“Setelah struktur panitia telah di SK kan oleh Bupati, baru kita berbicara teknis kegiatan. Kenapa harus ada panitia? Karena yang bertanggungjawab masalah Anggaran,” kata Helmi.

Oleh sebab itu, Helmi menuturkan, seharusnya DKA Simeulue ikut andil untuk menunjuk Sanggar yang akan diseleksi dan seniman yang ikut serta tak juga harus dibatasi.

“Contohnya seniman Nandong yang hanya diikut sertakan 1 orang dan Tari Madidik 7 orang dengan alasan keterbatasan anggaran,” ungkapnya.

“Jangan selalu kita berbicara tidak cukup anggaran. Terus yang menganalisa anggaran itu siapa? Pertanyaannya pernah dibahas soal anggaran? Seharusnya, bidang masing-masing ikut serta dalam menganalisa anggaran,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *