UIN AR-Raniry, UTU dan STAIN Tgk. Derondeng Teliti Program CSR di PT Mifa Bersaudara

pt
Tim peneliti dari Universitas Islam Negri (UIN) AR-Raniry, Banda Aceh, Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIN) Tgk. Derundeng, serta unsur komponen masyarakat menggelar Kegiatan Public Hearing dan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah Aceh Barat, Kamis (10/08/2023) (Foto: situasi.co.id/Imran Daoed)

MEULABOH – Tim peneliti dari Universitas Islam Negri (UIN) AR-Raniry, Banda Aceh, Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIN) Tgk. Derundeng menggelar Kegiatan Public Hearing dan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan itu juga sekaligus melakukan penelitian Program Corporate Social Responsibility (CSR) di PT Mifa Bersaudara.

Kegiatan Public Hearing dan Focus Group Discussion tersebut berlangsung di Aula Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah Aceh Barat, Kamis (10/08/2023).

Tim Peneliti yang diketuai oleh T. Zulyadi, Ph.D bekerjasama dengan Universitas Teuku Umar (UTU) dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIN) Tgk. Derundeng telah dilaksanakan sejak 10 Juli 2023 lalu.

Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berjumlah 50 orang dari berbagai unsur komponen masyarakat diantaranya, para Keuchik, Wakil Ketua Komisi 4 DPRK Aceh Barat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Tokoh Agama, Panglima Laot, Pimpinan Dayah, Ulama Perempuan, Ketua Balee Sura Ureung Inoeng, dan wartawan.

Kegiatan Public Hearing dan FGD ini dalam rangka untuk melahirkan beberapa rekomendasi yang sangat membantu UIN Ar-Raniry untuk mengembangkan Rrencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.

“PT Mifa telah membantu masyarakat Meurebo tetapi pada saat yang sama PT Mifa juga telah mengganggu mata pencaharian masyarakat, yang dimana menyebabkan kehilangan sumber air untuk mengaliri ke sawah dan para nelayan terganggu jalur mencari ikan”, kata Ahmad Yani, saat presentasi hasil diskusi Kelompok 6 dalam Pubic Hearing dan FGD, yang membahas issues-issues keberlanjutan Program CSR di area PT Mifa Bersaudara.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Tgk Sofyan Yusuf dari unsur Nahdatul Ulama, ia menyampaikan, bahwa PT Mifa telah banyak membantu masyarakat tetapi bantuannya tersebut hanya dadakan.

“PT Mifa sering memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga pendidikan besar saja. Bahkan Program CSR sering diperoleh oleh kelompok yang punya kuasa kuat,” ujar Tgk Sofyan Yusuf saat presentasi hasi diskusi kelompok 3, tentang Sosial Budaya dan Agama.

Sementara itu, Ummi Annisa Ulama Perempuan yang juga pimpinan Dayah Diniyah Darussalam, Meunasah Buloh, mengatakan PT Mifa masih belum memperhatikan perempuan di dalam Program CSR.

“Pasalnya, untuk ke depan PT Mifa penting mengalokasikan anggaran CSR khusus untuk pemberdayaan perempuan,” kata Umi Annisa.

T. Zulyadi, M. Kesos, Ph. D selaku ketua tim peneliti Program CSR mengatakan, kegiatan ini penting dilaksanakan, sebab dapat menggali pemikiran masyarakat di wilayah kerja PT Mifa tentang Program CSR yang telah diberikan Mifa,

Dalam kesempatan yang sama, Tim Peneliti didamping oleh Tenaga Ahli Penelitian Khatib A. Latief dalam pemaparannya menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan pikiran yang objektif dan tinjauan komprehensif dari stakeholders terkait beberapa isu strategis seperti Kesehatan, Pendidikan, agama, kesejahteraan, dan lingkungan.

“Output FGD ini diharapkan lahirnya rekomendasi-rekomendasi yang strategis terkait pengembangan CSR PT Mifa bersaudara dalam rangka mencapai sustaibnable development goals (SDG’S),” harapnya.

Sementara itu, salah satu peserta FGD Zulfadhli dari ORARI Aceh Barat menyampaikan, bahwa PT. Mifa adalah sebuah perusahaan besar selama ini sudah banyak membantu masyarakat terutama masyarakat sekitar perusahaan.

“Dulunya mereka sebagai petani dan berada di garis kemiskinan, dan sekarang mereka sudah berubah,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Zulfadli berharap bekas dari galian batubara hendaknya dapat ditimbun kembali, dengan cara tanaman produktif sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perikanan dan kemudian bisa diserahkan kembali ke masyarakat.

“kami mengapresiasi PT Mifa karena telah membantu masyarakat Kecamatan Meureubo,” tuturnya.

Perlu diketahui, Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Mifa Bersaudara telah berlangsung sejak tahun 2014 di area perusahaan yang mengelompokkan Program CSR ke dalam Delapan Pilar.

Dalam program penelitian tersebut untuk mengetahui, bagaimana proses pemberian Program CSR, siapa saja yang terima Program CSR, bagaimana pengawasan Program CSR, dan bagaimana kaitan Program CSR dengan Program kerja Gampong, dan bagaimana keberlanjutan program bantuan CSR ke depan yang sedang diteliti oleh Team Peneliti UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *