BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. Safrizal ZA, M.Si, mengadakan pertemuan strategis dengan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh serta Plt Direktur Utama Bank Aceh Syariah (BAS) di Banda Aceh pada Rabu (4/9/2024).
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas upaya pengembangan sistem pembayaran digital serta pengendalian inflasi di Aceh.
Kepala BI Perwakilan Aceh, Rony Widijarto P mengungkapkan bahwa penggunaan QRIS di Aceh telah mencapai pencapaian signifikan, dengan rasio penggunaan QRIS dilaporkan mencapai 600 ribu. Jumlah total transaksi QRIS juga melonjak hingga 2 juta sejak awal Juli lalu. BI berkomitmen untuk terus mendorong adopsi QRIS, terutama menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
“Bank Indonesia turut aktif dalam pengendalian inflasi bersama pemerintah Aceh,” kata Rony.
Lebih lanjut, Kepala BI Perwakilan Aceh, menegaskan pentingnya sinergi antara BI dan Pemerintah Aceh dalam menjaga stabilitas harga dan mempromosikan transaksi non-tunai.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menggarisbawahi perlunya sosialisasi QRIS yang lebih luas, terutama kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), agar mereka dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga stabilitas inflasi di Aceh.
“Bank Aceh harus mengambil peran aktif dalam memfasilitasi penggunaan QRIS bagi UMKM di Aceh,” ujar Safrizal, mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam memajukan ekonomi digital di daerah.
Pada kesempatan tersebut, Plt Direktur Utama Bank Aceh Syariah menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan dalam perizinan desain baru kartu ATM BAS, yang kini menampilkan logo PON XXI Aceh-Sumut, sebagai bagian dari komitmen Bank Aceh Syariah untuk mendukung penyelenggaraan PON dan mempromosikan transaksi non-tunai di Aceh.
