Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil, Penulis Lepas Yogyakarta.
SITUASI – Bernegara merupakan sebagai suatu bentuk sosialitas, memiliki filosofi hubungan antara manusia. Bentuk lebih luas dari sebut istilah dari lainnya semisal keluarga, mengakomodir berbagai kepentingan manusia-manusia. Terlebih dalam hubungan antar sesama, negara berperan tidak hanya menciptakan keharmonisan antar manusia namun juga keamanan dan kenyamanan warganya.
Dalam menjalani kehidupan bernegara, terkadang terdapat dinamika yang sebut istilah membutuhkan stabilizer dalam menjalankannya. Maka kehadiran berbagai unsur dalam kehidupan manusia selanjutnya dibentuk seiring untuk memenuhinya.
Makna negara dan berbagai unsur yang menyifati di dalamnya termasuk dinamika dianggap penting diperjelas selain bagian dari sikap terhadap peran atau posisi seperti lawyer, dan media ketika berhadapan dengan realita publik. Sebab jika tidak, dinamika tersebut dapat saja tidak terarah (hilang arah) dari tujuan bernegara.
Akomodasi berbagai kepentingan, termasuk tatkala bermasalah atau sedang menghadapi persoalan beberapa unsur tersebut menjadi satu-kesatuan.
Sebagai contoh, hingar-bingar yang disebut sebelumnya dengan dinamika dapat saja membingungkan dan tidak terarah serta kontra-produktif.
Maka sikap penegasan sebagai bagian dari langkah kembali berupa peringatan makna bernegara di awal menjadi penting. Perwujudan sikap pemurnian terhadap keaslian ternyata juga dibutuhkan.
Salah satu bentuk sosialitas, dinamika yang terjadi antar sesama di dalamnya adalah sesuatu yang identik. Sikap terhadap berbagai bentuk dinamika sebagai satu hal, dan kembali kepada kondisi awal bernegara sebagai langkah menciptakan keharmonisan antar manusia namun juga keamanan dan kenyamanan warganya dan tidak larut dalam dinamika belaka adalah dua hal lainnya.
