News  

Video Oknum Mahasiswi di KM Sabuk Nusantara 110 Viral, Salahsatu Orang Tua Minta Maaf

video oknum mahasiswi siram muka di kasur km sabuk nusantara viral, salah seorang orang tua minta maaf
Screenshot Vidio Oknum Mahasiswi Simeulue saat di KM Sabuk Nusantara 110. (Foto: situasi.co.id)

BANDA ACEH – Sebuah video yang menunjukkan aksi oknum mahasiswi Simeulue saat menyiram muka dan bermek up saat berlayar menggunakan KM Sabuk Nusantara 110 rute Simeulue – Calang hingga kini masih menjadi perbincangan viral di pengguna jejaring sosial.

Salahsatu orang tua dari oknum Mahasiswi itu, Neri Edinsyah mengatakan, bahwa video yang beredar di KM Sabuk Nusantara 110 rute Simeulue – Calang salahsatu diantara dari oknum tersebut merupakan putrinya.

“Salahsatu dari mereka adalah anak kami (yang sedang pakai bedak),” katanya saat dikonfirmasi ulang situasi.co.id melalui telepon seluler dan juga telah terbit di Grup PGRI Simeulue, Senin (21/08/2023).

Untuk itu, tambah Neri, pihaknya selaku orang tua menyesalkan atas perbuatan putrinya dan memintak maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Simeulue dan pihak KM Sabuk Nusantara 110 serta pengguna jejaring media sosial yang telah terusik dengan video tidak terpuji itu.

“Kami sebagai orang tua sangat-sangat menyesalkan atas perbuatan mereka dan memohon maaf yang sedalam dalamnya atas tindakan puteri kami tersebut. Terutama kepada masyarakat Simeulue dan pihak KM Sabuk Nusantara 110 serta para pengguna Media yang telah terusik dengan video tidak terpuji ini,” ungkapnya.

Tak hanya sampai disitu, Neri kembali memohon agar putrinya dimaafkan dan tidak dibully serta dicaci maki.

“Mohon putri kami dimaafkan, jangan dibully, dicaci maki,” tambahnya.

Kendati demikian, Neri meminta kepada semua pihak untuk membantu mendidik putrinya. Sehingga, putrinya paham akan adab, etika dan sopan santun.

“Mereka perlu bimbingan dari kita semua, mereka masih menuntut ilmu, mereka masa depan Simeulue dan anak-anak Simeulue. Yang tidak semestinya juga kita kata-katain dengan cacian dan makian seolah-olah tindakan mereka adalah betul-betul dosa yang sangat besar. Jika pun mereka dinyatakan bersalah dengan tindakan mereka, maka biarlah kami selesaikan dan pertanggung jawabkan dan diantara mereka yang sedang cuci muka itu ada anak piatu, yang sangat membutuhkan bimbingan dan perhatian kita,” imbuhnya.

“Ini menjadi pelajaran bagi puteri-puteri kami, pelajaran bagi kami orang tua. Mungkin juga pelajaran bagi kita semua. Sekali lagi kami sebagai orang tua memohon maaf, yang masih lemah dan lalai mendidik etika puteri-puteri kami,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *