SIMEULUE – Viral dalam beberapa minggu ini mengenai guru ASN dan Kepala sekolah Pulau Siumat yang tidak melaksanakan tugas bahkan ada yang hitungan bulan di satuan pendidikan SDN SMP Satap Pulau Siumat
Informasi tersebut telah memantik ragam reaksi wali murid dan masyarakat di desa Pulau Siumat, yang merupakan lokasi sekolah dibawah naungan Dinas pendidikan Kabupaten Simeulue
Guru yang bertugas di SDN SMP Satap Pulau Siumat ini sebanyak 22 orang, ASN sebanyak 19 orang lainnya Kontrak daerah dan bakti
Menurut tanggapan salah seorang guru ASN yang sudah bertugas di SDN SMP Satap Pulau Siumat, yang enggan disebut nama ke media ini, permasalahan guru yang tidak melaksanakan tugas sebenarnya benar, kenapa bisa terjadi demikian karena ada guru ASN yang lainnya sudah berbulan bulan tidak melaksanakan tugas dibiarkan begitu saja.
Sudah berbulan bulan tidak masuk tanpa teguran dan sanksi dari Kepala sekolah, terpaksa yang lainnya juga ikut malas melaksanakan tugas, sebagai bentuk protes
Masih menurutnya, mulanya saya sangat rajin melaksanakan tugas, akan tetapi saya lihat guru lainnya santai aza termasuk kepala sekolah di daratan simeulue, saya juga ikut, apalagi dana dacil ( Tunjangan terpencil) sebesar gaji pokok perbulan yang ditransfer pusat ke rekening ASN guru setahun ini saya tidak pernah dapat, kalau ditanya ke Bidang GTK disdik yang mengurusi tunjangan guru katanya sistem, entah apalah kami tidak paham ucapnya dengan nada kesal
Masih menurutnya, ASN guru yang baru saja datang sudah dapat Tunjangan terpencil, kami yang sudah lama mengabdi tidak dapat, sungguh menyedihkan
Perilaku ASN guru Pulau Siumat malas ini sebenarnya sudah lama, 4 tahun lalu sekolah ini sangat disiplin tapi sayang akhir akhir ini sekolah seperti emergency saja, lihat saja realisasi Dana sekolah (BOS) tidak jelas peruntukannya
Harus ada monitoring dan pembenahan langsung dari pengawas dan Dinas pendidikan Kabupaten Simeulue agar sekolah tetap aktif dan kehadiran guru untuk mengajar maksimal tutupnya
Generasi muda perlu di bimbing kearah masa depan untuk itu perlu membangun kesadaran baik pemerintah maupun guru agar anak2 mendapat pelyanan yang baik . Namun pemerintah harus berlaku adil dalam perhatian agar guru tidak saling tuding tapi seiring dalam pelayanan